Media Humas Polri || Indramayu
Workshop Kebangsaan dengan tema “Sinergitas Empat Pilar untuk Pencegahan Penyebaran Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme” diadakan di Asrama Haji Embarkasi Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Selasa, (24/10/23).
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang memainkan peran utama dalam memelihara keamanan dan persatuan di wilayah Kabupaten Indramayu.
Di antara tokoh yang turut hadir dalam kegiatan ini adalah Dr. H. Mohammad Nuruzzaman, S.Ag., M.Si., Staf Khusus Menteri Agama RI, Kombes Pol Ponco Ardhani, S.H., M.H., Kasubdit Kontra Ideologi Direktorat Pencegahan Densus 88, Drs. Jajang Sudrajat, Asda I Setda Kabupaten Indramayu yang mewakili Bupati Indramayu, AKBP Dr. M. Fahri Siregar, S.H., S.I.K., M.H., Kapolres Indramayu, Drs. Ohan Subana, Kasdim 0616/Indramayu yang mewakili Dandim 0616/Indramayu, Kombes Pol Agus Isnaini, M.Si., Kanit 1 Subdit Kontra Ideologi Densus 88 AT, H. Suwenda, S.Sos., M.Si., Kepala Kesbangpol Kabupaten Indramayu, Drs. H. Moh Mulyadi, M.M.Pd., Kakan Kemenag Indramayu, Mr. David Eaton, Perwakilan ICITAP/Kedutaan Besar Amerika, Ustadz Kiki Muhammad Iqbal, mantan narapidana terkait terorisme serta sebanyak 389 peserta lainnya.
Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar melalui Kasi Humas Polres Indramayu, IPDA Tasim menjelaskan bahwa tujuan utama workshop ini adalah untuk memperkuat kerjasama antara empat pilar kebangsaan, yakni pemerintah, petugas keamanan, tokoh agama, dan masyarakat dalam upaya mencegah intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Workshop ini menekankan urgensi komunikasi yang baik dan kerjasama erat antara berbagai pihak dalam menjaga keamanan dan persatuan.
Kasi Humas Polres Indramayu, IPDA Tasim, berharap bahwa workshop ini akan meningkatkan pemahaman mengenai bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme, serta mendorong kerjasama yang kuat untuk menjaga kedamaian dan persatuan di wilayah hukum Polres Indramayu.
“Kegiatan ini mencerminkan komitmen kuat pihak berwenang dalam menjaga keamanan, stabilitas, dan persatuan di masyarakat, sambil memastikan bahwa pencegahan dan edukasi terhadap isu-isu radikalisme dan terorisme tetap menjadi prioritas utama,” ucap IPDA Tasim. (Masta)