2016 Bendung Aek Sigeaon Dibangun Diharapkan Berfungsi Mengairi Sawah Sipoholon

2016 Bendung Aek Sigeaon Dibangun Diharapkan Berfungsi Mengairi Sawah Sipoholon

Media Humas Polri||Taput

Bacaan Lainnya

Diharapkan pada musim tanam tahun ini ribuan hektare lahan persawahan di Kecamatan Sipoholon sampai Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Provsu akan memperoleh pengairan yang cukup melalui jaringan irigasi Bendung Sigeaon yang saat ini sudah kurang terurus.

Bendung yang pembangunanya dilaksanakan oleh PT Kharisma Bima Konstruksi dan PT Hariara itu dibiayai APBN Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2014, dari pantauan wartawan perumahan jaga Bendung sudah di tumbuhi semak belukar.

Ketua Lembaga Pengawasan Pemantauan Pembangunan Sumatera Utara (LP3SU) Sahala Saragi mengatakan Kementerian PUPR Balai Wilayah Sungai Sumatera II saat ini memberikan perhatian serius terhadap kebutuhan pertanian karena 90 persen masyarakat daerah ini hidup dari pertanian.

Dijelaskan, pembangunan Bendung Sigeaon diharapkan akan mengairi puluhan ribu hektar lahan pertanian dari Kecamatan Sipoholon sampai Kecamatan Tarutung ke tiap – tiap Desanya, imbuh Iran Harahap dari BWSS II.

Masyarakat berharap, bendung Sigeaon yang dibangun Kementerian PUPR dengan APBN tahun 2014 sebelumnya diharapkan dapat mensuplai air untuk kebutuhan pertanian sawah dan perikanan di kawasan Desa Hutabarat dan Panganan Lombu sampai ke Hutatoruan Tarutung.

Namun sampai bendungan ini tuntas dan diresmikan tahun 2016 tidak sempat di manfaatkan petani secara maksimal karena jaringan irigasi sebelah kiri tidak dibangun akibat warga tidak mau melepaskan lahan nya, semoga Bendung Sigeaon ini menjawab permasalahan air untuk pertanian dapat teratasi, pinta petani.

Dijelaskan, salah satu saluran yang sangat membutuhkan air sekarang ini adalah saluran Panganan Lombu yang mengalir sampai ke Hutabaginda petani mengeluhkan karena selama ini mereka terpaksa mengharapkan turunya hujan untuk mengairi sawahnya.

Padahal penduduk Desa Hutabarat Partali Julu mengatakan, Warga Hutabarat umumya terkenal dengan petani ikan mas sejak dari zaman Belanda namun karena penurunan drastis permukaan air Sungai Sigeaon sehingga tidak ada lagi sumber air yang memadai untuk dimanfaatkan.

Bendung Aek Sigeaon mendapat alokasi dana APBN namun tidak mampu mengangkat air masuk ke saluran irigasi primer “sebelumnya kami berharap dengan dibangunya bendung Sigeaon itu, irigasi akan lancar namun sampai Bendung itu selesai kami belum sempat memanfaatkanya, pinta ibu petani.

Diketahui, untuk memenuhi kebutuhan air di persawahan sekitarnya BWSS II saat ini melakukan tindakan dengan mengusahakan pembangunan jaringan irigasi dari Bendung sampai ke Tarutung untuk mendukung kegiatan pertanian masyarakat dan saat ini juga adanya proyek Pengendalian dasar Sungai ungai Sigeaon.(ALAIN DELON)

Pos terkait