30 personel Bintara Remaja, Angkatan 46 Polres Mura, mengikuti Eksdar
MUSI RAWAS – Media Humas Polri
30 personel Bintara Remaja (Baja), Angkatan 46 Polres Mura, mengikuti Ekspedisi Darat (Eksdar), sekaligus tradisi upacara pembaretan.
Dimana Eksdar dan Pembaretan dilaksanakan dengan cara mendaki medan terjal perbukitan wisata alam Bukit Gatan, di Desa Sukorejo, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Mura, sekitar pukul 07.00 WIB, Sabtu (26/2/2022).
Hadir sekaligus mempimpin langsung jalannya serangkaian kegiatan Ekpedisi darat, sekaligus posesi upacara pembaretan, Kapolres Mura, AKBP Achmad Gusti Hartono didampingi Wakapolres, Kompol Willian Harbensyah, Kabag Ops Kompol, Polin E.A Pakpahan.
Selain itu juga dihadiri, Kasi Humas AKP Elan Maruli Sitompul, Kasat Narkoba, AKP Herman, Kasat Lantas, AKP Budi Harto, Kasat Intelkam, AKP Aminudin, Kasat Sabhara, AKP Heri Hurairah, bersama jajaran PJU Polres Mura dan 30 personel Bintara Remaja (Baja), Angkatan 46 Polres Mura.
Perjalan penuh tantangan begitu terasa, ketika para Baja, melangsungkan ekpedisi daratnya. Masing-masing peserta terbagai tiga kelompok dengan dipandu para panitia memulai perjalanya dengan dilepas langsung Kepala Desa Sukorejo.
Kemudian, dibeberapa titik lokasi setiap kelompok secara estapet menghampiri pos pembekalan materi.
Sebelum melaksanakan perjalanan, Wakapolres Mura, Kompol Willian Harbensyah, memimpin apel sebelum keberangkatan, mengatakan bahwa hari ini kita berkumpul dikaki Bukit Gatan, ada beberapa hal kegiatan eskpedisi dikhususkan kegiatan pembaretan bintara remaja.
“Tradisi sengaja dilaksanakan sehingga nantinya benar-benar dihargai susahnya mendapatkan baret,” kata wakapolres (27/2/2022)
Wakapolres menjelaskan, baret merupakan lambang kehormatan besar Satuan Samapta, dalam artian mempererat tali silahturahmi personel. Nantinya, akan terlihat sifat individu masing-masing personel, kebersamaan dilihat ketika berada diatas, khususnya melewati beberapa pos mengikuti kegiatan.
“Jaga, keselamatan, dari informasi, tim melaporkan medan cukup berat, baik dipos 1 2 dan 3 hingga dipos 4. Maka harus hati-hati dan tetap kerjasama. Tim dokes berperan, misal menangani pertolongan pertama tabung oksigen, sekali lagi kegiatan paling utama keselamatan diri. Jika ada butuh pertolongan, terdekat tolong beri bantuan, jaga kekompakan rekan-rekan dari atas kebawah, begitupun sebaliknya, dari atas turun kebawah,” pesan Kompol Willian.
Selanjutnya, setelah menempuh waktu perjalan mendaki selamat tiga jam. Tibalah, dipucak bukit para peserta dikumpulkan mengikuti upacara tradisi pembaretan secara langsung dipimpin, Kapolres Mura AKBP Achmad Gusti Hartono.
Dalam sambutanya, AKBP Achmad Gusti Hartono, mengpresiasi semangat para bintara remaja. Yang mana, secara langsung terpantau kalau kesemuanya dalam kondisi sehat, dengan tanpa ada kendala berjalan kaki, menerima materi pembekalan, hingga dengan mendaki sampai ke puncak bukit Gatan ini.
“Semua ini merupakan tradisi, dimana kita pastikan peserta ekpedisi darat dan pembaretan di ikuti oleh 30 orang terdiri 29 orang bintara dan 1 orang Polwan. Setelah mengikuti serangkaian kegiatan dimula berjalan kaki, mendaki mengikuti pembekalan. Ya, kepada adik-adik jadikan ini sebuah pengalaman,” kata AKBP Achmad Gusti.
Kapolres Mura menuturkan, upacara Tradisi Pembaretan 30 Bintara Remaja (Baja), Angkatan 46 Satuan Samapta Polres Mura Tahun 2022.
“Tentunya melalui beberapa kegiatan rangkaian pembaretan, apa yang dilalui banyak kenangan, pengalaman pribadi dan untuk diceritakan kepada keluarga,” kata Kapolres.
Kapolres menjelaskan, pembaretan ini ada beberapa yang berbeda, karena secara pribadi juga telah mengalami, itupun dua kali saat pelaksanaan akpol dan dimega mendung.
Tentunya ada pengalaman dan nilai-nilai serta hasilnya digunakan saat menjalankan tugas sebagai anggota Polri.
“Oleh sebab itu baret ini adalah sebuah simbol dari kemampuan, khususnya Samapta dimana simbol ini merupakan dasar kepolisian,” jelas suami Ny Irene Gusti Hartono.
Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan, sebelum sampai dipuncak ini, personel telah melewati pos-pos, dimana disetiap pos para personel diberikan pertanyaan sekaligus pendoman sebagai anggota Polri.
Dan, secara pribadi serta sebagai anggota Polri harus dipedomani, dipahami dan dipraktekan baik dalam kehidupan pribadi hingga dalam menjalankan tugas sebagai anggota Polri.
Baret coklat, ini merupakan simbol menganalisa, memiliki daya juang dan baret coklat merupakan asal mula dan tempat kalian hidup (Pijak), dalam artian Bumi, bahwa Samapta harus jadi seorang diandalkan sekaligus dipupuk, ditanam dan bahkan menjadi tulang punggung Polres Mura.
“Dan, harus menjadi mitra masyarakat, penompang masyarakat dalam artian apabila masyarakat melapor meminta bantuan, maka harus memberikan bantuan, pelayanan terbaik untuk masyarakat, karena tugas seorang Polri yakni, melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum,” papar perwira low profil ini.
Kembali, AKBP Gusti sapaanya memaparkan, sebagai seorang anggota Polri tentunya harus mempunyai kemampuan, seperti salah satu contoh personel dibidang Turjawali maka harus mengerti dalam tugasnya yakni, paham dalam unit pengaturan, penjagaan, pengawalan dan Patroli, kemudian, Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP), lalu Tindak Pidana Ringan (TIPIRING).
Jadilah polisi yang cerdas dalam berbagai hal, dalam negosiator, dalam kepedulian seperti contoh yang dilakukan hari ini, meningkatkan kesatuan, kepedulian, meningkatkan kemampuan, menjaga fisik dan peralatan.
Serta, kemampuan SAR Polri dalam penyelamantan terbatas, dan yang belum perna melakukan SAR bisa melaksanakan hal tersebut, dan yang sudah melakukan SAR bisa meningkatkan kembali dalam penyelematan tim.
Jadi baret itu, bukan gagah-gagahan sebagi Polri, namun mempunyai simbol gagah dalam bermitra, empati, menjalankan tugas serta menjalankan kemampuan sebagai anggota Polri.
“Saya berpesan dan berharap, kepada personel sekaligus adik-adik saya, jadilah polisi yang bermitra dan dicintai masyakarakat, serta bisa membantu, melaksanakan semaksimal mungkin harapan masyarakat,” harap perwira berpangkat melati dua yang dikenal peduli terhadap personelnya ini. (Zainuri)