Sidoarjo // Media humas polri
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali membuka ruang komunikasi langsung dengan warga desa. Salah satunya Desa Kedungwonokerto Kecamatan Prambon. Warga dipersilahkan menyampaikan aspirasi atau wadul hal apa saja yang terkait dengan kebutuhan yang diperlukan di desa mereka. Khususnya kebutuhan yang belum masuk dalam anggaran desa. Hal itu disampaikan langsung oleh Gus Muhdlor kepada ratusan warga di acara ruwatan desa Kedungwonokerto pada Sabtu (18/3/2023).
Kehadiran Gus Muhdlor disana sekaligus mengajak kepada warga untuk selalu menjaga keguyuban dan kerukunan salah satunya melalui kegiatan Ruwah Desa yang digelar setiap tahun.
“Ruwah Desa mampu menjadikan warga desa guyub, rukun, dan sejahtera. Untuk itu, nilai-nilai kebudayaan yang saat ini masih kental juga harus tetap dijaga dan rutin dilaksanakan,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Muhdlor ini mengatakan, kedatangannya kesini juga untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat desa untuk pembangunan desa .
“Silahkan sampaikan pendapat serta aspirasi, kira – kira pembangunan apa yang sangat dibutuhkan oleh desa, yakni kebutuhan yang belum masuk dalam anggaran desa, sehingga bisa kami bantukan lewat intervensi dari kabupaten seperti yang dibutuhkan oleh desa,” ungkap Gus Muhdlor.
“Aspirasi kami dengar dan ditindaklanjuti, memang tidak langsung semua desa. Tiap desa mempunyai keunikan masing – masing. Ada yang butuh lampu, ada yang butuh TPST, ada yang butuh penangkalan terhadap hama Jadi macam – macam. Aspirasi warga harus lebih banyak didengarkan agar pembangunan di desa bisa maju dan sejahtera warganya,” tambahnya.
Gus Muhdlor mengajak pemuda desa dan anak-anak untuk ikut serta dalam tradisi Ruwah Desa supaya generasi muda mengenal tradisi desa.
“Saya berpesan kepada pemuda Desa Kedungwonokerto untuk melestarikan adat budaya ruwah desa seperti ini,” ucapnya.
Ia mengatakan, saat ini kearifan lokal atau local wisdom semakin lama semakin memudar seiring berkembangnya zaman. Untuk itu ia meminta untuk terus melestarikan bidang budaya serta uri-uri budaya. Menurutnya kearifan lokal seperti ini menjadi salah satu khazanah tersendiri bagi keindahan Kabupaten Sidoarjo.
“Padahal dengan adanya kegiatan seperti ini, esensinya sangat baik, yaitu doa bersama dan tasyakuran bersama. Nah, dengan berkumpul sesama warga seperti ini kan jadi guyub, rukun, tentram. Selain itu, rasa syukur juga harus ditambah untuk lebih menjadikan pribadi yang baik,” ujarnya.
Diakhir acara Kepala Desa Kedungwonokerto Karmidi, mengucapkan syukur sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada semua warga yang mendukung acara ruwah desa. Ia juga mengajak kepada seluruh warganya untuk selalu menjaga keguyuban dan kerukunan dengan mengikuti kegiatan Ruwah Desa yang digelar setiap tahunnya.
Kegiatan ini juga dihadiri, Camat Prambon dan jajaran Forkopimka Prambon, Danramil Prambon, tokoh agama, tokoh masyarakat. (Deni)