Media Humas Polri || Bojonegoro
Proyek pelebaran jembatan dan TPT di ruas jalan poros penghubung antara Kecamatan Purwosari dan Ngambon, tepatnya masuk wilayah Desa Ngrejeng, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro, Jawa Timur, diduga abaikan K3.
Pasalnya terlihat dari pantauan awak media di lokasi proyek tampak beberapa pekerja proyek tanpa menggunakan safety sebagai alat pelindung diri dari berbagai hal yang tidak diinginkan dalam pekerjaan proyek tersebut.
Tak hanya itu, di lokasi proyek ditemukan hal yang aneh pada pekerjaan pengecoran pagar atau pengaman sayap jembatan, yaitu terlihat pekerja proyek sedang menuangkan bahan cor dari mixer, setelah itu pekerja tersebut baru menancapkan besi besi ke dalam bahan cor yang masih dalam kondisi basah, sehingga dipastikan besi besi tersebut tanpa diikat terlebih dahulu, bagaikan orang yang sedang menanam batang ketela pohon.
Ketika awak media mengkonfirmasi hal tersebut kepada salah seorang di lokasi proyek dan akrab disapa ‘Mbah Kung’ yang diduga orang tersebut merupakan mandor proyek, dirinya menuturkan bahwa bagian yang dituangi bahan cor dan besi besi ditancapkan tersebut menurutnya itu tidak ada dalam RAB, dan itu hanya inisiatifnya mandor tersebut agar terlihat pantas.
“Bagian yang dicor dan ditancapi besi besi ini sebenarnya tidak ada dalam RAB – nya, cuma sekedar agar terlihat pantas gitu saja,” ucapnya.
Begitupun salah seorang pekerja proyek yang enggan menyebut namanya, menuturkan bahwa memang sebagian ada besi yang diikat dan dikaitkan namun sebagian cuma ditancapkan saja tanpa diikat terlebih dahulu, pada Sabtu (30/9/2023).
“Sebagian besinya ada yang diikat dan dikaitkan, tapi sebagian juga tidak,” ucapnya.
Terpisah, awak media juga sempat berbincang bincang dengan salah seorang pengguna jalan yang enggan identitasnya disebutkan, dirinya juga termasuk salah seorang warga di Kecamatan Purwosari yang sering melintasi lokasi proyek tersebut.
Dengan penuh rasa prihatin menuturkan bahwa proyek tersebut adalah menggunakan anggaran pemerintah yang merupakan hasil pajak masyarakat, tapi kenapa pengerjaannya sangat disayangkan kurang maksimal.
“Waduh mas, proyek jembatan itu sungguh sangat memprihatinkan mas, saya selaku masyarakat sangat kecewa, kenapa uang hasil pajak rakyat kog pekerjaan proyeknya kayak gitu mas,” keluhnya.
Begitupun Heriyanto selaku Ketua Patriot Garuda Nusantara (PGN) MAKODA Bojonegoro, menanggapi hal tersebut dirinya menyampaikan bahwa jika proyek pemerintah dibuat main main, maka hal tersebut sangat memprihatinkan, pada Selasa (3/10/2023).
“Sangat memprihatinkan, proyek pemerintah dibuat main-main!. Meski tidak ada di RAB, harusnya bisa diajukan adendum apalagi ini untuk tulangan retaining wall jembatan,” tegasnya.
“Kita sebagai bagian dari masyarakat wajib monitoring dan lapor ke pihak yang berwenang! Kalau tidak di tindak, laporkan lagi kepada yang lebih berwenang!,” tutupnya. (Tim)