ADIK ANIAYA KAKAK KANDUNG HINGGA TEWAS
Mediahumaspolri.com,- Palembang – Motif Penganiayaan yang dilakukan FAUZI (50), warga Jalan Tegal Binangun Lorong Pipa 2 Kel. Plaju darat Kecamatan Palju, yang menyebabkan M. NUR BADARUDIN meninggal dunia, (Senin/20-09-2021)sekira pukul 18:30 Wib. Kapolsek Plaju IPTU. NOVEL SISWANDI KURNIAWAN menjelaskan karena masalah Sengketa Lahan, hingga puncaknya penebangan pohon kelapa yang dilakukan korban.
“Sebelum kejadian, dari keterangan pelaku saat diinterogasi anggota kita, sempat terjadi cekcok mulut antara pelaku dan korban mengenai penebangan pohon kelapa”, ujarnya (Selasa/21-09-2021)pada saat gelar press release di Mapolsek Plaju Palembang.
Tak terima mendengar perkataan adiknya yang berkata kasar, membuat keduanya ribut besar yang ditandai korban melempar sebuah kursi kearah pelaku, lalu dibalas pelaku melempar kursi itu kembali kearah korban, hingga mengenai tubuh korban.
Sama-sama panik, kemudian pelaku mengambil sebatang bambu untuk memukul tubuh korban, sambil mengarah ke dada dan paha korban.
Diduga mengenai dada dan paha korban, saat itu korban terjatuh dan langsung pingsan, Warga yang melihat dan hendak menolong korban di usir oleh pelaku FAUZI.
Hanya istri korban, ROMLAH yang melerai setelah sempat ditinggal pelaku, Dengan posisi korban terbaring selama 30 menit, korban pun saat hendak dibangunkan ternyata sudah meninggal dunia.
Selain mengamankan pelaku FAUZI, anggota kita pun mengamankan Barang Bukti (BB) berupa sebatang bambu, dan sebilah pisau jeis Boyonet”, katanya.
Atas ulahnya, pelaku dijerat dengan pasal penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia dengan ancaman kurungan penjara diatas 5 tahun penjara.
Sementara itu, pelaku FAUZI mengakui perbuatannya dan menyesal ” Saya sangat menyesal, karena saya tidak ada niat untuk membunuh kakak kandung saya sendiri, “walaupun kami sering cekcok mulut”, ungkapnya.
Saat itu ia pulang kerumah, terus anaknya cerita bahwa pohon kelapa yang ditanam ditanah miliknya ditebang korban. Kemudian ia mendatangi korban dan terjadilah cekcok mulut.
Lanjutnya, setelah dilempar dengan sebuah kursi, dirinya sempat mengambil sebatang bambu, “Saya sempat hendak memukul korban dengan bambu, namun ditangkisnya, kemudian saya arahkan bambu itu ke arah paha dan dada korban. Dan akhirnya korban terjatuh pingsan, terus saya tinggalkan, tidak tahunya korban meninggal dunia”, tutupnya.
(Team MHP Sumsel)