Media Humas Polri // Grobogan
Pada hari Senin tanggal 19 Februari 2024 pukul 08.00 WIB. Bertempat di aula Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang, digelar pelantikan dan serah terima jabatan (sertijab) beberapa pejabat lingkup Perum Perhutani KPH Semarang.
Kegiatan pelantikan dan serah terima jabatan dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan Semarang Teguh Jati Waluyo.
Hadir dalam Kegiatan tersebut adalah seluruh pejabat di Kantor KPH dan 11 (sebelas) pejabat yang dilantik yaitu :
1. Lukman Jayadi yang semula Wakil Administratur/KSKPH Semarang Timur menjadi Wakil Administratur/KSKPH Cepu Utara pada KPH Cepu.
2. Hartanto, semula Kepala TPK Kedungjati pada KPH Semarang menjadi Kepala TPK Kalibodri pada KPH Kendal.
3. Ali Ahmadi, semula Kepala TPK Cawang pada KPH Telawa menjadi Kepala TPK Kedungjati pada KPH Semarang.
4. Sirajudin, semula Kepala Urusan Teknik Kehutanan BKPH Manggar menjadi KRPH Gedawang BKPH Penggaron.
5. Sismintarno, semula KRPH Susukan BKPH Penggaron menjadi Kaur Teknik Kehutanan BKPH Manggar.
6. Hadi Suyitno, semula Mandor Polisi Hutan Teritorial BKPH Tanggung menjadi KRPH Susukan BKPH Penggaron.
7. Sulistiyono, semula Kaur Teknik Kehutanan BKPH Penggaron menjadi KRPH Brabo BKPH Tanggung.
8. Noer Hidayati, semula Kaur Tata Usaha BKPH Barang menjadi Kaur Teknik Kehutanan BKPH Penggaron.
9. Admad Jazuli, semula KRPH Brabo BKPH Tanggung menjadi Kaur Tata Usaha BKPH Barang.
10. Supriyadi, semula KRPH Kalikurmo BKPH Tempuran menjadi KRPH Sugihmanik BKPH Tanggung.
11. Priyo Adi Pramono, semula KRPH Sugihmanik BKPH Tanggung menjadi KRPH Kalikurmo BKPH Tempuran.Pada kesempatan tersebut Kepala Perhutani KPH Semarang menyampaikan selamat mengembangkan amanah yang baru bagi pejabat yang mendapatkan promosi.
Kepala Perum Perhutani KPH Semarang Teguh Jati Waluyo dalam sambutannya mengatakan bahwa,” yel-yel KPH Semarang yakni “Mandiri, Lestari dan Bermartabat” harus bisa kita wujudkan bersama. Mandiri artinya kita mampu mengenal diri kita sendiri, mengenal potensi kita sehingga dengan berbekal kemandirian yang dimiliki tersebut maka bisa menciptakan peluang-peluang penghasilan sehingga pada saatnya nanti KPH Semarang bukan lagi menjadi KPH minus, melainkan bisa surplus.
Sedangkan lestari artinya bagaimana kegiatan tanaman yang kita laksanakan bisa sukses, tentunya dengan pengawalan yang ketat dari seluruh karyawan-karyawati Perum Perhutani KPH Semarang.
Motto “sukses tanaman, sukses pemeliharaan dan sukses produksi,” harus senantiasa terpatri pada diri masing-masing insan rimbawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai yang pada gilirannya akan mampu memberikan kesejahteraan bagi karyawan, masyarakat dan stake holder terkait.
Bermartabat artinya bahwa kita harus bisa menghargai diri kita sendiri, menunjukkan bukti bukan janji bahwa kita rimbawan adalah insan yang mampu dan bisa mengelola hutan dengan baik. Keberadaan hutan harus mampu memberikan manfaat bukan hanya kepada karyawan Perum Perhutani, terlebih bagi masyarakat sekitar,” terangnya.
Menurut Teguh Jati Waluyo,Hutan sebagai life support system berperan penting bagi kehidupan masyarakat. Hutan sebagai penyumbang oksigen atau paru-paru dunia, hutan tempat berlindung serta tempat kehidupan berjuta jenis flora dan fauna, yang dapat dimanfaatkan oleh manusia baik untuk kepentingan hidup manusia itu sendiri, pengatur tata air, sumber plasma nutfah, tempat penelitian, bahkan pada jaman perang sebagai tempat perlindungan dari serangan musuh, dls,” katanya.
Ditambahkan oleh Teguh Jati Waluyo Paradigma pengelolaan hutan seiring berjalannya waktu sudah mulai terjadi perubahan, kita dituntut untuk tanggap dan responsif terhadap dinamika yang mengarah kepada hal yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan hutan, atau hal yang obyeknya adalah hutan oleh sebab itu prinsip “ quick respon/fast respon” harus mulai diterapkan dalam budaya kita sehari-hari dengan semboyan “one day servise” artinya pelayanan cepat, hari ini dikerjakan hari ini dilaporkan berikut evidennya dan setiap ada kejadian agar senantiasa dikomunikasikan kepada manajemen secara berjenjang, agar segera mendapatkan penyelesaian dan tidak berlarut-larut,” Pungkas Teguh Jati Waluyo Kepala Perum Perhutani KPH Semarang. ( Banu Abilowo )