Media Humas Polri || Ngawi
Pada musim tanam satu, sebagian besar para petani Desa Sukowiyono Kec. Padas Kab. Ngawi menabur benih padi di pekarangan rumah. Dengan menabur benih padi dipekarangan rumah dirasa bisa lebih aman dari hama yang biasa menyerang pada benih padi sebelum nantinya ditanam di sawah.
Hal ini dikarenakan pekarangan rumah biasanya lebih bersih dan terjaga dari hama dibandingkan dengan disawah. Tapi kendalanya bila menabur benih padi di pekarangan rumah memang banyak hewan warga yang biasanya di lepas secara liar, terutama ayam yang bisa merusak benih padi, jadi agar lebih aman harus di beri pagar.
Bila menabur benih padi disawah biasanya aman dari gangguan hewan ayam milik warga sekitar, akan tetap banyak hama yang bisa menyerang benih padi, seperti wereng, ulat grayak, dan walang sangit. Hama-hama ini bisa menyebabkan benih padi menjadi kerdil, menguning, dan bahkan mati.
Sukimin salah satu ketua kelompok tani di desa Sukowiyono pada media ini Minggu (26/11/23), menyampaikan,” Bila benih padi disebarkan/ditaburkan di pekarangan rumah, maka hama-hama tersebut akan lebih sulit untuk menyerang. Karena di pekarangan lingkungan rumah biasanya kebersihannya lebih terjaga. Para petani dapat lebih mudah untuk memantau dan menjaga kebersihan dan keamanannya karena faktor dekat rumah, setiap saat bisa dipantau terus, gak usah jauh-jauh pergi ke sawah,” terang Sukimin.
Lanjut Sukimin,” Menabur benih padi di pekarangan rumah memang ada biaya tambah, karena layar / terpal untuk alas menabur benih padi kalau belum punya ya harus membeli dulu. Kalau di pekarangan banyak hewan liar ya membutuhkan pagar,” terangnya.
Adapun cara menabur benih padi di pekarangan yang terpenting adalah menyiapkan :
[1] Memilih lahan yang bersih dan terjaga dari hama.
[2] Menyiapkan media tanam yang gembur dari kompos.
[3] Sebarkan/taburkan benih padi dengan jarak tanam yang sesuai.
[4] Berikan pupuk dan air yang secukupnya,dan lakukan pemantauan terus terhadap perkembangan benih padi,” pungkas Sukimin. [Irul MHP]