Akses Jalan Ditutup Pelajar Terpaksa Melintasi Jalan Darurat Saat Ke Sekolah

Deliserdang || Mediahumaspolri.com

Sejumlah siswa SMA Negeri 1 Namorambe di Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang terpaksa harus melalui jalan alternatif untuk bersekolah jalan yang selama ini menuju ke sekolah ditutup oleh pihak tertentu.
Bapak Ginting seorang orang tua siswa yang ditemui di lokasi melakukan aksi penolakan dan protes atas penutupan akses jalan menuju ke sekolah SMA Negeri 1 Namorambe (Kamis, 4/5/23).

Menurut informasi masyarakat bahwa penutupan akses jalan tersebut sebenarnya sudah lama terjadi penutupan sudah berlangsung sejak Tahun 2022 yang lalu dan belum ada kejelasan dari pihak-pihak yang bersengketa atas akses jalan menuju ke sekolah tersebut.

Penutupan akses jalan menuju sekolah itu sungguh sangat menyulitkan anak-anak mereka ke sekolah, terpaksa harus melintasi jalan darurat dan agak curam saat hendak menuju ke sekolah di tambah lagi apa bilah saat turun hujan, tanah akan becek dan sangat licin, “saya sangat kuatir bilah terjadi kecelakaan jika mereka harus melewati jalan tersebut menuju kesekolah”.

Ginting juga menambahkan sebelum akses jalan menuju sekolah itu ditutup anak-anak mereka tak perlu berjalan jauh, karena jarak dari rumah ke sekolah hanya kurang lebih satu kilometer.
Kini untuk mempersingkat waktu anak-anak kami dan guru-guru yang mengajar di sekolah itu terpaksa harus melewati jalan darurat, ujar dia.

Harus menyeberangi jembatan darurat dan mereka saling berpegangan tangan, bahkan sudah kesekian kalinya siswa jatuh dan harus di bawa ke puskesmas beberapa siswa juga pernah dibawa ke dukun patah terdekat, bahkan beberapa siswa menjadi trauma bilah harus melewati jembatan tersebut.

Sementara itu humas sekolah SMA Negeri 1 Namorambe Rumpia Ginting S.Pd yang juga wakil kepala sekolah SMA negeri 1 Namorambe, mengatakan bahwa memang sangat berbahaya melintasi jalur ini.

Apalagi kalau musim hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi para pelajar dan dirinya terpaksa tak melewati jalur itu karena sangat berbahaya dan hanya itulah jalan pintas menuju ke sekolah.

Rumpia juga menambahkan bahwa masalah ini sebenarnya sudah pernah disampaikan ke Muspika Kecamatan Namorambe.

Rumpia juga mengharapkan untuk menghadirkan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mencari tahu kebenaran akses jalan itu.
Beliau juga meminta BPN kemudian melakukan pengukuran ulang di lokasi itu, ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Dinas Pendidikan Deliserdang turun tangan dalam masalah yang terjadi ini, pungkas Rumpia. (JW.Pasaribu)