Aksi Demo Damai Di Balai Desa Kepuk, Kecamatan Bangsri, Jepara
Media Humas Polri|| jepara
Jepara, 22 Mei 2024 – Aksi demo damai digelar di Balai Desa Kepuk, Kecamatan Bangsri, Jepara. Demonstrasi yang dipandu oleh Abdul Jalil sebagai koordinator lapangan , Semua ini bertujuan untuk menyampaikan tuntutan terkait komunikasi kordinasi dan pembinaan pada RT RW.
Polsek dan Koramil Kecamatan Bangsri menurunkan anggotanya untuk mengamankan aksi tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan berujung pada tindakan anarkis. Aparatur desa menerima dengan baik aksi ini,
Dari pihak desa menyediakan fasilitas dan tempat untuk mediasi.Aksi demo ini menuntut pentingnya komunikasi antara RT, RW, dan Linmas agar selaras dengan visi dan misi pemerintahan desa.
Tuntutan lainnya adalah diadakannya pertemuan atau pembinaan bagi RT, RW, dan Linmas setidaknya tiga bulan sekali, serta pemberian tunjangan atau insentif kepada mereka, termasuk tali asih bagi yang sudah purna tugas. Selain itu, mereka juga meminta seragam untuk Linmas.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Kepuk, Bbk Sawi S, Pd.i, menyampaikan, “Terima kasih atas kepeduliannya pada pemerintahan saya sehingga kita bisa berdiskusi bersama. Akan tetapi, saya tidak bisa melakukan ini semua tanpa musyawarah terbatas , bersama perangkat dan petugas terkait.”
Setelah sambutan dari Bapak petingi , rapat diskusi diadakan secara tertutup, dan dijeda beberapa menit untuk mencari solusi. Namun, dari berbagai tuntutan yang diajukan, tidak semua dapat dipenuhi.
Tuntutan untuk memberikan insentif sebesar Rp 1.000.000 per tahun dan tali asih saat purna tugas hanya dikabulkan sebesar Rp 250.000. Hal ini memicu kekecewaan dari para peserta aksi, yang secara spontan menyuarakan rasa kecewa mereka.
Setelah acara selesai, Abdul Jalil mengungkapkan kepada media, “Saya dan teman-teman aksi sangat kecewa dengan kebijakan yang diberikan. Kami butuh transparansi untuk membangun desa kita yang tercinta ini, tetapi suara kami tidak didengarkan dan tidak dipenuhi. Maka dari itu, bentuk kekecewaan ini kami kumpulkan semua stempel mulai dari RT dan RW “.
Kekecewaan serupa dirasakan oleh( S, ) salah satu ketua RW 05, yang menyatakan tidak mau lagi meneruskan jabatannya dan mencabut papan nama di depan rumahnya sebagai bukti aksi kekecewaan. Meskipun diskusi yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.30 tidak memuaskan semua pihak, para demonstran pulang dengan tertib dan aman.
(Red SPR)