Media Humas Polri // Lembata
Ratusan kelompok masyarakat pesisir yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Teluk Lewoleba ( ANTL) kembali menggelar aksi demonstrasi yang bertempat di halaman depan kantor Bupati Lembata, Senin ( 25/3/2024).
Sekitar 845 Massa ANTL telah memadati kantor Bupati Lembata melakukan demonstrasi dengan slogan Tolak dan Tolak Investasi Budidaya Mutiara sekaligus meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang dipimpin oleh Penjabat Bupati Matheos Tan untuk turut mendukung penolakan investor PT Adonara yang bergerak di Budi daya kerang mutiara ini.
Setibanya ratusan massa di lokasi, aneh bin ajaib Penjabat Bupati Lembata tidak berada ditempat, namun di beritahukan melakukan kegiatan kunjungan kerja agenda peresmian Air di salah satu desa di wilayah Kecamatan Atadei.
Lantas dikagetkan ketidak adaan penjabat Bupati Lembata, tampaknya ratusan massa merasa sangat kecewa atas ketidak adaan penjabat Bupati Matheos Tan, sehingga hal ini menurut ANTL seolah olah Penjabat Bupati Matheos Tan tak menghiraukan bahkan tidak menghargai. Maka demikian itu, tadinya aksi damai berubah drastis yang berpotensi pada tindakan anarkis yakni membakar ban bekas dan Massa memaksa masuk ke dalam kantor Bupati Lembata. Situasi inipun dapat dikendalikan secara tepat oleh kepolisian, TNI dan juga Pol PP.
Kembali kemarahan Aliansi semakin memuncak menuntut saat ini juga penjabat Bupati Lembata yang berdarah Ambon ini hadir untuk memberikan pernyataan menolak investasi Budidaya Mutiara yang berada di teluk Lewoleba Ditunggu kehadiran penjabat Bupati Lembata.
Kesempatan itu, para orator Aliansi Nelayan Teluk Lewoleba dalam orasinya senada menyampaikan, patut diduga adanya kongkalikong antara Penjabat Bupati Lembata bersama Investor Mutiara, hal ini dibuktikan ketika dicari tahu tentang legalitas perizinannya dari Provinsi, namun tidak ada surat izin yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi NTT, lalu siapa yang memberikan ijin? Bersamaan juga ungkapan pedas dari penyuluhan perempuan ” Jangan sembunyi dan jangan takut wahai penjabat Bupati Lembata, kami datang untuk menyampaikan aspirasi kami yaitu, ” TOLAK dan TOLAK ” budidaya Mutiara didalam Teluk Lewoleba Kabupaten Lembata, NTT dengan memperlihatkan tulisan tulisan sindir tergores di spanduk.
Situasi kian pula memanas akhirnya Sekda Lembata, Paskalis Ola Tapobali menemui massa dengan singkat menyampaikan bahwa Penjabat Bupati Lembata tidak berada di tempat dan sedang melakukan kunjungan kerja dalam rangka peresmian air di Desa Nubahaeraka (Waiwejak) Kecamatan Atadei,” ucapnya.
Keterangan Sekda Lembata tak bisa menyelesaikan masalah Massa pun kembali padati serambi kantor Bupati Lembata hanya untuk menunggu penjabat Bupati Lembata kembali dari kunjungan kerja di kecamatan atadei.
“Alhasilnya, Setibanya Penjabat Bupati Lembata dari Kecamatan atadei, dan dikabarkan akan menemui Aliansi.Kesempatan itu, Penjabat Matheos Tan menyampaikan permohonan maaf atas ketidak nyamanan masyarakat untuk menunggu sejak pagi hingga sore,” ucapnya.
Kemudian Matheos, mengatakan, Dengan hadirnya Investasi Budidaya Mutiara di Kabupaten Lembata tentunya untuk membuka lapangan pekerjaan,, Membangun perekonomian masyarakat, dan menyerap tenaga kerja., Lantas siapa yang merasa dirugikan?. Tegas Penjabat Matheos Tan.
Menanggapi pernyataan Penjabat Bupati Lembata, Aktivis Muda Lembata, Heri Tana tawa menegaskan bahwa, Kami sangat tidak setuju pernyataan dari seorang penjabat Bupati, dan pernyataan seharusnya tidak pantas di ungkapkan oleh sekelas Penjabat seperti Matheos Tan.
“Heri juga menyebutkan bahwa, Jika Penjabat Bupati Lembata masih dengan prinsip untuk mendukung investasi Budidaya Mutiara di teluk Lewoleba, maka ANTL akan kembali dengan menghadirkan ribuan massa untuk memadati kantor Bupati Lembata,” tegasnya. ( Ahmad )