Atasi Hama Tikus, PT JSN Beri Bantuan 20 Rubuha Bagi Petani Sragen
Media Humas Polri || Sragen
Kabupaten Sragen merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Tengah dan Nasional.
Menurut data KSA BPS tahun 2022 Produksi Padi Kabupaten Sragen mendapat urutan ketiga se-Jawa Tengah dan urutan kesembilan se-Indonesia.
Namun saat ini Sragen menjadi daerah endemik tikus dan hampir menyerang di 20 kecamatan dengan intensitas berbeda-beda.
Hal ini dikarenakan pola tanam yang terun menerus sepanjang tahun sehingga menyediakan pakan yang cukup bagi berkembang biaknya hama tikus.
Tikus merupakan hewan yang produktif, dalam satu tahun sepasang tikus akan berkembang menjadi 1.270 – 2.000 ekor per tahun. Apabila tidak ada tindakan untuk pengendalian maka keberadaan hewan tersebut sangat merugikan petani.
Untuk mengatasi hama tikus di wilayah area persawahan tersebut, PT. Jasamarga Solo Ngawi (PT. JSN) memberikan bantuan 20 rubuha (rumah burung hantu) bagi kelompok tani di tiga desa di Kecamatan Ngrampal yang dilakukan di persawahan kelompok tani Tunas Muda desa Kebonromo Selasa (29/8/2023).
Tiga Desa yang mendapatkan bantuan rubuha yaitu desa Pilangsari berjumlah 3 unit, desa Kebonromo 9 unit, dan desa Bandung sebanyak 8 unit.
“PT JSN turut serta berkolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama untuk daerah-daerah sekitar wilayah tempat kita bekerja. Program kami ini merupakan program lanjutan dari Kementrian BUMN yaitu Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) berupa pemberian sambungan listrik murah.” terang Direktur Umum PT. JSN Mery Natacha Panjaitan.
Ia mengatakan PT. JSN berkomitmen melakukan hal-hal baru dengan menyesuaikan kebutuhan Masyarakat. Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen agar kebutuhan apa saja yang dibutuhkan sehingga terpenuhi dan bermanfaat untuk masyarakat.
Selanjutnya menanggapi permintaan Bupati Yuni mengenai permohonan bantuan burung hantu, Dirut PT. JSN menyatakan akan segera merealisasikan dengan memberikan burung hantu bagi petani diKabupaten Sragen.
Sementara Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengapresiasi bantuan rubuha untuk kelompok tani di Kecamatan Ngrampal.
Ia menambahkan serangan tikus masih menjadi permasalahan bagi petani. Ia meminta agar petani tidak menggunakan jebakan beraliran listrik karena membahayakan nyawa manusia.
“Sampai saat ini sudah 23 orang meninggal dunia (mulai tahun 2019 hingga 2023). Kecamatan Ngrampal korbannya juga banyak. Saat ini kita sedang mencari sistem yang paling tepat untuk menggantikan jebakan listrik.”ungkapnya.
Beberapa pengendalian hama tikus telah banyak dilakukan seperti pemberian bantuan racun tikus, bantuan emposan di 15 kecamatan, kemudian melalui APBD 2023 memberikan rubuha total 116 unit disertai sepasang burung hantu untuk 20 kecamatan.
“Sawah kita, disepanjang jalan tol ini masih membutuhkan sekitar 80-100 rubuha. Mudah-mudahan ini bisa menjadi program CSR PT. JSN secara bertahap agar bisa terpenuhi disepanjang sawah yang dilewati jalan tol setiap 500 meter diberikan rubuha. Karena biaya untuk membuat rubuha sekitar Rp 600 ribu. Semoga ada tambahan kembali ditahun ini beserta burung hantunya.” pintanya.
Ia menambahkan bahwa untuk pengendalian hama tikus tersebut sesuai Permen Desa PDTT Nomor 8 tahun 2022 tentang penggunaan dana desa tahun 2023 menyebutkan penggunaan dana desa untuk program prioritas nasional yang mendukung ketahanan pangan desa sehingga untuk membeli burung hantu bisa dianggarkan dari dana desa.
“Dibeberapa titik desa seperti di Kecamatan Kedawung, Desa Pengkok dan Celep mereka menganggarkan sendiri dari dana desa untuk membeli burung hantu dan rubuha.” ucapnya. (Jiyanto)