AWAL TAHUN 2022 NILAI INVESTASI DI KABUPATEN SEMARANG MENCAPAI 1.3 TRILIUN

AWAL TAHUN 2022, NILAI INVESTASI DI KABUPATEN SEMARANG MENCAPAI 1.3 TRILIUN

Media Humas Polri || Kab.Semarang

Bacaan Lainnya

Seiring membaiknya kondisi ekonomi paska pandemi Covid-19, realisasi nilai investasi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menunjukkan kecenderungan peningkatan.

Pada triwulan pertama 2022, DPMPTSP mencatat total nilai investasi sebesar Rp 1,3 triliun lebih. Jumlah itu terdiri dari penanaman modal dalam negeri Rp 1,07 triliun dan penanaman modal asing sebesar Rp 274 miliar lebih. Realisasi itu hampir mendekati pencapaian total investasi 2021, yakni sebesar Rp 1,4 triliun. Pada triwulan pertama 2022, UKM menyumbang 36,77 persen dari total PMDN. Dirinya optimis nilainya akan naik terus.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Semarang, Valeanto Soekendro, S.Sos, M.Si pada bincang kemitraan kemudahan perizinan usaha berbasis risiko bagi usaha mikro kecil (UKM) di The Wujil Resort, Bergas, Kab. Semarang, Selasa (14/6/2022) siang.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Semarang Valeanto Soekendro, S.Sos, M.Si saat di temui awak Media menyampaikan, kenaikan nilai investasi di dasari geliat usaha mikro kecil yang kian membaik. Usaha berbasis masyarakat ini mampu bertahan di tengah terpaan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sedangkan pada Triwulan Pertama tahun 2022 UKM mencapai 36,77 persen total PMDN.

“Tahun lalu nilai investasi izin UKM tercatat Rp 712 miliar lebih. Angka itu berkontribusi lebih dari separuh total penanaman modal dalam negeri,” kata Soekendro

Sementara itu, Bupati Semarang H.Ngesti Nugraha, SH, MH menegaskan, potensi investasi di sektor industri, pertanian, dan pariwisata (intanpari) sangat besar dan sangat menarik minat investor. Namun Bupati mengakui, pengembangan potensi itu belum maksimal, karena terkendala peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW).

“Revisi RTRW belum bisa terselesaikan sejak saya menjabat Wakil Bupati tahun 2018 lalu, karena terbentur regulasi. Kita masih terus berupaya menyelesaikan agar dapat mendukung pengembangan potensi investasi,” ungkap Bupati.

Untuk itu, lanjut Bupati, pihaknya akan terus mempermudah penerbitan izin usaha bagi UKM. Tujuannya, agar usaha tahan krisis ini dapat terus berkembang.

Kontributor : Adi
Editor : Mhn

Pos terkait