Media Humas Polri//Barabai
Sebanyak 54 Babinsa dari Kodim 1002/HST dan 1001/HSU/BLG mengikuti sosialisasi pompanisasi yang diselenggarakan oleh Kodim 1002/HST. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali Babinsa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mendampingi petani dalam mengimplementasikan teknologi pompanisasi. bertempat di Aula Sapta Marga Makodim 1002/HST. Rabu (16/10).
Dandim 1002/HST berharap Babinsa dapat menjadi garda terdepan dalam mensukseskan program pompanisasi dan meningkatkan ketahanan pangan di wilayah binaannya. Dengan dukungan Babinsa, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi petani.
Peran TNI AD sangat penting karena memiliki kekuatan besar hingga ketingkat bawah, sehingga bisa menjadi moto penggerak bagi pelaksanaan dan peningkatan produktivitas pertanian.
Kerja sama dengan TNI AD adalah akselerasi peningkatan produksi melalui dua agenda yakni perluasan areal tanam dan Opla (optimasi lahan) yang di dukung dengan pompanisasi.
Selain itu program pompanisasi merupakan kegiatan dari Kementerian Pertanian RI untuk mendukung PAT (Penambahan Areal Tanam) ini merupakan solusi cepat dalam mengatasi masalah pertanian utamanya mengairi sawah kering, sehingga tetap produktif, guna mewujudkan swasembada pangan.
Dengan program pompanisasi tersebut bisa mendukung produktivitas pertanian dengan pengairan sawah dilahan tadah hujan dalam upaya optimalisasi lahan sebagai program jangka panjang yang berkelanjutan.
Dandim juga mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Pertanian Republik Indonesia yang telah memberikan penyuluhan ke pada Babinsa jajaran Kodim 1002/HST dan Kodim 1001/HSU/BLG yang terus memberikan dukungan terhadap para petani di wilayah binaan mereka,
“Pendampingan Babinsa di seluruh wilayah jajaran Kodim 1002/HST sebagai komitmen TNI-AD,mendukung peningkatan ketahanan pangan nasional.
Peran Babinsa harus bisa menjadi garda terdepan dalam mensukseskan ketahanan pangan dengan membantu semua petani,harapannya program pompanisasi ini berjalan lancar, dan memberikan manfaat yang signifikan bagi para petani, tutupnya. ( Irfani )