Babinsa Poncokresno Laksanakan Pendampingan Sosialisasi Program P4K

Media Humas Polri // Pesawaran

Desa Poncokresno Kecamatan Negeri Katon gelar kegiatan sosialisasi Program P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), yang bertempat di balai Desa Poncokresno, kamis (16/03/2023).

Bacaan Lainnya

Babinsa Desa Poncokresno Koramil 421-02/Gdt Serda Eri Juniawan, mengatakan bahwa P4K ini, merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan desa dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat, dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan dalam menghadapinya.

“Program P4K, merupakan salah satu upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi baru lahir, melalui peningkatan akses dan mutu pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pencegahan komplikasi dan keluarga berencana oleh bidan. Pelayanan bidan sangat berperan dalam keberhasilan suatu program pemerintah dalam rangka meningkatkan pembangunan kesehatan,” ujar Serda Eri.

Dalam keterangannya babinsa juga menyampaikan dalam P4K dengan Stiker, bidan diharapkan berperan sebagai fasilitator dan dapat membangun komunikasi persuasif dan setara di wilayah kerjanya agar dapat terwujud kerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

“Melalui P4K dengan stiker yang ditempel dirumah ibu hamil, maka setiap ibu hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara tepat, dimana stiker P4K berisi data tentang nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transport yang digunakan dan calon donor darah,” pungkas Babinsa.

Lebih lanjut Serda Eri menuturkan dengan data dari Narasumber yang berasal dari UPTD Puskesmas Roworejo yaitu memberikan edukasi dan sosialisasi tentang P4K.

Dalam keterangan babinsa sesuai pemaparan bidan desa mengatakan beberapa manfaat dari P4K seperti, Mempercepat fungsinya Desa Siaga, Meningkatkan cakupan pelayanan ANC (ANtenatal Care) sesuai standar, Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil, Tertanganinya komplikasi sejak dini, Meningkatnya peserta KB setelah bersalin dan Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi.

“Pada P4K ini, begitu pentingnya buku KIA sebagai alat integrasi pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini, dengan pelayanan P4K yang dilakukan kepada ibu hamil, kita dapat meminimalkan resiko komplikasi dan kematian ibu maupun bayi,” terangnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa penyebab kematian ibu terbesar secara berurutan disebabkan karena perdarahan, eklampsia, infeksi, persalinan lama, dan keguguran. Upaya penurunan kematian ibu dan bayi, dapat dilakukan dengan cara melakukan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi, ucapnya.

“Kondisi kematian ibu tersebut secara keseluruhan juga diperberat oleh keadaan ‘terlambat’ yaitu terlambat dalam pengambilan keputusan, terlambat mencapai tempat rujukan, serta terlambat dalam mendapatkan pertolongan yang tepat di fasilitas kesehatan. Kondisi keterlambatan ini menjadi faktor risiko sekaligus penyebab tidak langsung dari kematian ibu,” tutup Babinsa. (arifin)

Pos terkait