Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon bersama Dinas Kesehatan Kota Ambon dan Disperindag melakukan pengawas jajanan buka puasa (takjil)

Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon bersama Dinas Kesehatan Kota Ambon, dan Disperindag melakukan pengawas jajanan buka puasa (takjil).

05/04/2023

Bacaan Lainnya

Media Humas Polri – Ambon

Pengawasan ini dilakukan dengan melakukan pengambilan 18 sampel di Lokasi Alfatah untuk uji kimianya dan 5 sample diuji secara mikro biokimia.selanjutnya untuk Batu Merah diambil 15 sampel diuji kimiannya dan 5 sample diuji pada Laoratorium Balai BOM Ambon dari bahan berbahaya yang sering disalahgunakan pada pangan.

Kepala Balai POM Ambon Hermanto usai melakukan pengawasan makanan takjil di dua lokasi tersebut kepada sejumlah wartawan mengatakan Balai POM Ambon turun ke 2 titik dengan menggandeng lintas sektor terkait diantaranyai, Dinas Kesehatan dan Dinas Perindang kota Ambon.

Menurut Dia dari hasil pengujian khususnya di lokasi Alfatah ini sudah dilakukan pengujian untuk para meter ujinya itu bahan-bahan kimia yang sering disalahgunakan pada makanan ada boraks,pormalin,podamin B dan pewarna tekstil atau kuning .

Dia menyebutkan hasil uji yang sudah dilakukan di lokasi alfatah ini dari 18 sample yang dilakukan pengujian itu seluruhnya memenuhi syarat.

“Kita bersyukur bahwa hasil uji semuanya aman dari bahan kimia yang berbahaya, begitu juga hasil sample dari Batu Merah masih dalam perjalanan ini nanti dilakukan pengujian lagi mudah-mudah kita berharap hasilnya semua memenuhi sayarat bebas dari bahan kimia yang berbahaya.”ucapnya.

Sementara 10 sample yang duji di laboratorium yang akan kami uji bahan kimiannya seperti E coli, staphylococcus , bacillus cereus untuk memastikan kebersihannya apakah penggunaan air, bahan bakunya, kebersiahan perorangannya akan nampak dari hasil ujinya.

Kami bersama kepala dinas kesehatan Kota Ambon kalaupun ada tindaklanjut kami akan bersama-sama dengan pemerintah Kota Ambon.

Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon dr Wendi Pelupessy menjelaskan kami dari pemerintah kota Ambon khususnya Dinas Kesehatan dan Disparindag ,selalu didukung oleh Balai POM Ambon.

Dia mengaku pengawasan terhadap makan Takjil ini dilakukan agar masyarakat yang menjalankan ibadah puasa ramadhan ini mengkumsumsi makanan yang sehat terbebas dari bahan-bahan berbahaya begitu juga bakteri E coli, staphylococcus , bacillus cereus dan sebagainya.

Tadi sudah dinyatakan dari penggunaan zat kimia “alhamdulillah dari beberapa titik yang kita ambil seluruhnya negatif, itu artinya kesadaran masyarakat yang menjual.

Berdasarkan hasil pengawasan dan pembinaan Balai POM maupun dinas kesehatan Kota dan para penjuual sudah mematuhi aturan ketika mereka berjualan yang sehat ,jika olahan mereka dikomsumsi masyarakat juga harus sehat.”Pintanya.

Jadi kita bersyukur diberapa titik yang kita ambil baik itu di Alfatah maupun Batu Merah untuk penggunaan zat kimia berbahaya hasilnya negatif.

Dia menambahkan saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji mikro biologinya tentang ijin sanitasi baik dalam penyajiannya maupun dari perorangan, sehingga bahan, air yang digunakan apakah tercemar dengan mikrobiologi atau tidak kita masih menunggu hasil dari batu merah.”ungkapnya.

Steven MHP

Pos terkait