Beberapa Warga Desa Ulak Paceh Jaya Positif DBD Masyarakat Meminta Tindakan Cepat

Muba // Media Humas Polri

Beberapa warga di Dusun 2 Desa Ulakpaceh Jaya Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), dinyatakan positif menderita DBD.

Bacaan Lainnya

DBD atau Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular dan berbahaya bila korban lambat di tangani dengan baik akan berakibat fatal bukan tidak mungkin korbannya meninggal dunia. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropis dan penyebarannya sangat cepat.

Salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit ini adalah dengan melakukan fogging. Fogging merupakan pemutusan mata rantai penularan DBD dengan membasmi nyamuk dewasa. Fogging ini dilakukan menggunakan asap yang telah dicampur dengan bahan kimiawi, sedangkan untuk pencegahan penyakit DBD ini sebaiknya dengan melakukan 3M (Menguras, Mengubur dan Mengurai).

Hingga hari Sabtu, 8 April 2023, 2 (dua) orang warga Dusun 2 Desa Ulak Paceh Jaya dinyatakan positif DBD oleh RSUD Sekayu, Rumah 2 (dua) warga ini merupakan bertetangga.

Korban pertama adalah berinisial RFS Balita berusia lebih kurang 2,5 tahun putra dari pasangan Dedi Irawan dan Susila Erni warga Dusun 2 Desa Ulakpaceh Jaya dirawat di RSUD Sekayu dari tanggal 2 April 2023 s/d 8 April 2023 dan sempat mengalami kritis dirawat di ruang ICU,dari hasil diagnosa pihak RSUD sekayu dinyatakan positif DBD.

Menurut keterangan ibu korban,RFS mengalami demam panas lalu dibawah ke Puskesmas Babat Toman kemudian di rujuk ke RSUD Sekayu, karena korban mengalami kritis sehingga putranya RFS 2 hari di rawat di Ruangan ICU, setelah melewati masa kritisnya dirawat di ruangan Rawat Inap Cemara untuk tahap pemulihan,” disampaikannya pada,Sabtu (8/4/2023).

Begitupun ayah korban Dedi Irawan merupakan Sekretaris BPD Ulakpaceh Jaya membenarkan keterangan istrinya.

“Ya memang benar anak kami 2 hari mengalami masa kritis dirawat di ICU dan setelah melalui pemeriksaan secara intensif oleh pihak rumah sakit putra kami dinyatakan Positif DBD oleh pihak RSUD Sekayu,” Dedi menegaskan keterangan istrinya.

Korban kedua adalah seorang gadis berinisial PTS (19) juga mengalami gejala awalnya demam panas tinggi tak jauh beda dengan korban pertama,lalu oleh orang tua korban langsung dibawahnya ke UGD RSUD Sekayu dan dirawat inap beberapa hari dan dari hasil diagnosa pihak rumah sakit dinyatakan positif DBD, lalu setelah dirawat beberapa hari PTS dipulangkan pihak RSUD Sekayu pada hari jum’at 7 April 2023.

“Awalnya PTS mengalami demam panas tinggi lalu saya bawah langsung ke UGD RSUD Sekayu setelah diperiksa oleh pihak rumah sakit dinyatakan positif DBD sehingga anak saya dirawat Inap dan hari jumat kami di pulangkan, namun minggu depan kami disuruh kontrol ke RSUD Sekayu,” dikatakan Rina (51) ibu korban di rumahnya.

Selain itu orang tua korban dan warga lainnya berharap agar pihak pihak yang terkait melakukan pencegahan agar kasus DBD ini tidak meluas dan tidak ada lagi warga terserang DBD dengan melakukan fogging untuk membasmi nyamuk penyebab DBD.

Karena dilingkungan yang sama masih ada beberapa orang anak dan ibu yang bertetangga penderita diduga DBD lebih dulu terserang dan sekarang masih dalam proses pemulihan.

Dilanjutkan Kadus 2 Desa Ulakpaceh Jaya Hasan Ta’wim menjelaskan belum mengetahui ada warganya ada yang positif DBD, karena belum ada yang memberikan informasi tentang hal itu.

Untuk memastikan warganya terserang DBD itu beliau bersama sama awak media mengunjungi rumah korban meminta keterangan kepada orang tua korban membenarkan anak mereka dinyatakan Positif DBD oleh pihak RSUD Sekayu.

Saat ditanya awak media langkah awal menanggulangi DBD di lingkungannya agar tidak meluas dan tidak jatuh korban lagi di lingkungan nya.

Lalu ia menjelaskan bahwa di lingkungannya sudah lama tidak di fogging/ pengasapan, padahal itu sangat penting untuk mencegah nyamuk penyebab DBD itu tidak berkembang biak, namun ia belum bisa memutuskan hal itu akan disampaikan kepada Kepala Desa terlebih dahulu.

“Memang sudah lama tidak di fogging/pengasapan dan fogging itu memang penting untuk dilakukan agar nyamuk penyebab DBD tidak berkembang biak dan tidak ada lagi warga yang terjangkit DBD, namun hal itu saya belum bisa memutuskan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kepala Desa,” ungkapnya.

Sementara Kepala Desa Ulakpaceh Jaya Tamrin menanggapi adanya kabar warga yang terserang DBD mengatakan belum bisa menentukan langkah langkah untuk mengatasi hal itu, akan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, Puskesmas ataupun pihak Dinas terkait terlebih dahulu.

“Saya belum bisa menentukan langkah untuk mengatasi persoalan itu dan akan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan,Puskesmas ataupun pihak Dinas terkait terlebih dahulu,” tutupnya.
(Aln)

Pos terkait