Media Humas Polri || Bojonegoro
Zona Integritas (ZI) merupakan predikat yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi (Kementerian PAN dan RB) kepada unit kerja di instansi pemerintah dimana pimpinan dan jajarannya berkomitmen untuk mewujudkan WBK dan WBBM melalui upaya pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Pembangunan Zona Integritas (ZI) dianggap sebagai role model Reformasi Birokrasi dalam penegakan integritas dan pelayanan berkualitas. Dengan demikian, pembangunan ZI menjadi aspek penting dalam hal pencegahan korupsi di pemerintahan.
Meraih predikat WBK adalah merupakan harapan dari Lapas Kelas IIA Bojonegoro. Sehingga untuk meraih predikat tersebut Lapas Bojonegoro terus perproses, bertekad, tumbuh dan bergerak dalam memberikan pelayanan yang prima kepada semua pengguna jasa di Lapas Bojonegoro.
Dalam mewujudkan hal tersebut, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bojonegoro (Rony Kurnia) didampingi oleh beberapa Tim ZI melaksanakan studi tiru ke Lapas Kelas II B Mojokerto. Kedatangan rombongan Lapas Bojonegoro disambut oleh Kepala Lapas Kelas II B Mojokerto Dedy Cahyadi . Kegiatan diawali dengan Presentasi oleh Tim Unggulan Lapas Kelas II B Mojokerto terkait pelayanan prima mereka kepada masyarakat. Disini Tim ZI Lapas Bojonegoro sangat kagum serta memperlajari apa yang telah dilakukan oleh Lapas Kelas II B Mojokerto agar dapat di terapkan pada Lapas Bojonegoro nantinya.
Kepala Lapas Mojokerto, mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih atas kunjungan dari Lapas Bojonegoro dan mengatakan bahwa pihaknya juga masih terus belajar dan berproses dalam mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik lagi.
“Kami sangat mengapresiasi kedatangan Tim Lapas Bojonegoro yang langsung dipimpin oleh Kalapas Bojonegoro.
Disini kami juga sama-sama belajar agar bisa lebih baik lagi untuk mengupgrade diri serta pelayanan kami.
Dengan datangnya Lapas Bojonegoro kesini juga menunjukkan keseriusan Lapas Bojonegoro untuk meraih predikat WBK. Sengaja tadi kami ajak tour terkait program-program yang telah kami laksanakan. Satu sisi agar bisa dijadikan referensi, disisi yang lain agar terjalin persaudaraan antara Tim ZI Lapas Bojonegoro dan Tim ZI Lapas Mojokerto, sehingga jika ada kesulitan kedepannya, bisa langsung ditanyaka”, Ungkap Dedy.
Disisi yang lain Kalapas Bojonegoro, Rony Kurnia juga menyampaikan bahwa kegiatan studi tiru ini merupakan wujud komitmen dari Lapas Bojonegoro, bahwa sangat sungguh-sungguh untuk mengikuti kontestasi WBK.
“Studi tiru ini diperlukan untuk mempersiapkan Lapas Bojonegoro menuju kontestasi WBK, sekaligus untuk memperoleh referensi dan perbandingan yang akan kita sesuaikan dengan kondisi Lapas Bojonegoro”, ungkap Rony.
Tak lupa Rony Kurnia juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Ka. Lapas Mojokerto dan jajarannya yang telah menerima dan membagikan ilmu serta trik-trik sehingga Lapas Mojokerto memperoleh predikat WBK.
Setelah kegiatan kunjungan, Rony Kurnia berharap jajaran Lapas Bojonegoro mampu mengambil manfaat sebesar-besarnya pada momen kunjungan studi tiru ini.
“Proses menuju WBK ini bukan cuma masalah inovasi, tapi paling penting adalah adanya perubahan mendasar pada mindset dan pelayanan publik yang cepat dan berkualitas, inovasi hanya menjadi penunjang saja, perkuat SPIP dan majemen risiko sebagai landasan kegiatan dan layanan publik kita”, tutup Rony. (mas yon)