Media Humas Polri // Ambon
Melalui arahan Presiden Jokowi agar setiap rumah sakit di tanah air baik milik pusat, pemda maupun swasta yang melayani peserta Jaminan Kesehatan Negara (JKN) harus memiliki standar pelayanan yang baik. Pesan itu selaras dengan transformasi mutu layanan yang sedang digaungkan oleh BPJS Kesehatan.
Transformasi mutu layanan tersebut merupakan upaya bersama antara BPJS Kesehatan dengan provider layanan kesehatan Program JKN untuk meningkatkan kualitas layanan bagi peserta JKN.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ambon, Saiyed Abdul Gaffar Assaqqaf, pada saat media gathering kantor cabang ambon tahun 2023. Selasa (27/6/23)
“BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan berkomitmen untuk secara bersama-sama mengimplementasikan Janji Layanan Program JKN yang meliputi no foto kopi, no batasan hari rawat inap, no diskriminasi dan no iur biaya tambahan bagi pasien JKN,” ujarnya.
Menurut Saiyed, kini cukup dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Nomor Induk Kependudukan (NIK) seluruh peserta JKN aktif bisa mengakses layanan kesehatan asal sesuai prosedur. Termasuk peserta JKN aktif yang berada di luar wilayah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama antara lain klinik pratama, puskesmas dan dokter praktik perorangan.
“Misalnya rekan-rekan wartawan sedang ditugaskan meliput di luar kota Ambon dalam beberapa hari, jika sakit saat dinas tersebut bisa segera mencari klinik pratama, puskesmas dan dokter praktik perorangan mitra BPJS Kesehatan terdekat. Itu dijamin ya, bahkan ketika harus dirujuk pasti akan dirujuk,” tegasnya.
Saiyed menambahkan, transformasi mutu layanan akan setali tiga uang dengan digitalisasi dan simplifikasi layanan yang menghasilkan kemudahan, kecepatan dan kesetaraan bagi seluruh peserta JKN. Sejak tahun lalu, BPJS Kesehatan telah mengembangkan Fitur Pendaftaran Pelayanan Antrean di Aplikasi Mobile JKN yang dapat digunakan untuk mengambil nomor antrean di provider layanan kesehatan JKN.
“Ini sangat penting dalam transformasi mutu layanan, karena kesan antre lama ketika di fasilitas kesehatan dapat diatasi dengan fitur ini. Jadi pasien bisa akses antrean online dari rumah atau tempat kerja lalu datangnya menjelang jam dilayani yang tertera dalam fitur antrean online,” tuturnya.
Saat ini BPJS Kesehatan juga memiliki layanan administrasi keliling ke pusat keramaian di pedesaan dan kota menggunakan mobil operasional dengan sebutan Mobile Customer Service (MCS) serta layanan di Mal Pelayanan Publik bekerja sama dengan pemerintah daerah.
“Sekarang peserta JKN tidak perlu ke kantor kalau hanya ingin akses layanan administrasi. Karena kini selain Aplikasi Mobile JKN, juga telah dikembangkan Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp Chat (Pandawa) melalui nomor 08118165165, Voice Interactive JKN (Vika), Chat Assistant JKN (Chika) 08118750400 dan layanan Care Centre di 165,” ungkapnya.
Saiyed berpesan, jika ada masalah dan keluhan terhadap transformasi mutu layanan di lapangan agar segera dilaporkan ke BPJS Kesehatan melalui kanal pengaduan, Aplikasi Mobile JKN atau Care Centre 165 atau kepada Staf BPJS Siap Membantu (BPJS Satu) yang nama, nomor dan fotonya ditempel di 5 titik rumah sakit.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan Cabang Ambon, jumlah peserta JKN sampai dengan Juni 2023 di Provinsi Maluku ini sudah mencapai 94,62% atau sejumlah 1.785.306 jiwa.
“Untuk transformasi mutu layanan terhadap peserta tersebut, kami telah bekerja sama dengan 286 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 28 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang siap menepati Janji Layanan JKN. Salah satunya yang kita hadirkan di sini yakni RS. Bhayangkara, Ambon,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK. III Ambon Kompol dr. Chandra Tanoeisan mengatakan bahwa tranformasi mutu layanan di rumah sakit yang di buat pihak RS. Bhayangkara mendapat penghargaan dari BPJS pusat sebagai mitra BPJS fktrt terbaik se-Indonesia Timur.
Dari prestasi yang di raih itu menjadi motifasi dan komitmen bagi pihak RS. Bhayangkara guna merubah mutu pelayanan kesehatan makin lebih baik lagi. Terang Chandra
Satu hal yang saat ini menjadi pegangan penting bagi Chandra selaku pimpinan yang di percayakan di RS Bhayangkara untuk menjaga nama baik rumah sakit, maupun pelayanan oleh para dokter maupun perawat, Chandra memberikan kesempatan kepada masyarakat merasakan pelayanan para dokter maupun perawat jika ada yang mengecewakan, di laporkan Lansung kepadanya sebagai pimpinan.
Komitmen tersebut di buatnya agar baik isra dokter dan perawat lebih fokus dengan pelayanan kesehatan yang lebih baik melayani masyarakat.
Hal tersebut di buatnya agar rasa percaya masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di RS. Bhayangkara makin lebih baik.
Di katakannya bahwa memang ada tim SPI namun jika ada keluhan masyarakat bisa Lansung melaporkannya kepada Chandra sebagai pimpinan pada rumah sakit.
“Sejak tahun 2021/2922 hingga 2023 ini, pihaknya mempunyai sistim yang di atur dalam penerimaan pegawai rumah sakit maupun para perawat, diantaranya harus melewati proses tes seleksi yang cukup ketat, baik skill-nya, kemampuannya, pengetahuannya, bahkan yang berijazah Sarjana Ners, ACS, karena guna peningkatan mutu pelayanan kesehatan maupun di UGD.” Pungkasnya. (Steven)