Brigjen Said Latuconsina Ingatkan Pentingnya Melestarikan Budaya
Media Humas Polri || Ambon 24/08/2022
TNI Angkatan Laut Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) IX Ambon, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Said Latuconsina, M.M., M.T., mengingatkan pentingnya mengenalkan lagi kebudayaan Maluku, khususnya nilai-nilai budaya ke kalangan anak muda, terutama untuk membendung masuknya pengaruh budaya asing.
Hal ini dikatakan Brigjen Said, saat dirinya bersama sejumlah pelaku seni di daerah ini, mengunjungi kediaman Eggy Piccanusa sekaligus pendiri komunitas musik Balaga (Bambu Lapis Gaba-gaba) di Dusun Tuni, Desa Kameri Gunung, Hative, Teluk Ambon. Selasa (23/08/2022)
“Pentingnya melestarikan nila-nilai budaya kita, karena gempuran budaya asing lewat kecanggihan teknologi yang ada sekarang, bisa saja membuat krisis karakter dan identitas serta integritas di kalangan generasi muda,” ujar Brigjen Said.
Menurut beliau, banyak pakar dan pemerhati budaya sudah mengingatkan, bahkan mengkhawatirkan, hal ini karena apabila nilai-nilai budaya atau kebudayaan hilang dan tidak teraktualisasi, maka masyarakat kita khususnya generasi muda akan kehilangan fondasi etik dan landasan fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam perbincangan hangat dengan Danlantamal IX, pendiri komunitas musik sekaligus dosen musik IAKN Ambon Eggy Piccanusa menceritakan apa yang menginspirasi sehingga menciptakan alat musik tradisional Maluku dari bahan gaba-gaba dan bambu tersebut.
“Bahan-bahan ini kan sering kali juga dibuang dan yang orang tidak menghiraukannya, dari situ saya mencoba untuk membuat sesuatu yang bermanfaat untuk banyak orang. Akhirnya ya musik merupakan salah satu hal yang disukai oleh semua orang dan karena bunyi itu bisa juga mempengaruhi emosi dari setiap orang, akhirnya saya membuat berbagai alat musik sehingga pada akhirnya bisa sampai sekarang”, tambah Eggy.
Pendiri komunitas musik Balaga ini juga menyampaikan, sudah sekitar 40 alat musik tradisional yang sudah dibuatnya, mulai dari ukulele, suling, biola, trombon, tifa yang terbuat dari gaba-gaba serta alat musik bago bunyi, yang terbuat dari bahan bambu dengan suara seperti alat musik angklung. Tidak hanya usia dewasa, dari kalangan usia anak-anak dan ibu-ibu rumah tangga pun tergabung dalam komunitas musik itu.
“Harapan saya alat musik ini lebih dicintai oleh masyarakat di Maluku, kami juga berharap alat-alat musik di Maluku atau juga dari Maluku itu bisa juga mengglobal dan semakin dicintai. Orang-orang Maluku juga bisa bangga dengan alat musik yang punya bahannya yang dari kita dari bumi di Maluku”, harap Eggy Piccanusa.
Danlantamal IX yang didampingi Ketua Korcab IX DJA III Ny Widiya Said Latuconsina juga berharap bahwa alat musik tradisional ini bisa menjadi inspirasi khususnya bagi masyarakat Maluku. “Kebudayaan ini harus terus kita tanamkan kepada anak cucu kita nantinya, sehingga bisa tetap lestari. Dan ke depan bisa menjadi sesuatu yang bisa juga ditampilkan di pentas nasional maupun internasional”.
(Stev Humas Polri)