Media Humas Polri//Wonogiri
Bripka Eko Julianto, S.H., seorang anggota polisi di Polres Wonogiri yang melakukan kegiatan bermanfaat bagi sekitarnya. Tugas berat yang dijalaninya sehari-hari bukan penghalang untuk bisa memberikan pengabdian lebih pada bangsa dan Negara serta masayarakat sekitar tempat kerja maupun tempat tinggalnya.
Di samping sibuk menjalankan tugas negara sebagai anggota Polri, dia masih memiliki kepedulian dengan kondisi sosial masyarakat.
Di usia 35 tahun, salah satu personel di Polres Wonogiri ini telah memiliki pondok pesantren. Ponpes tersebut bernama Ponpes Santri Manjung, yang terletak di Dusun Manjung Wetan RT 2/3, Desa Manjung, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri.
Ponpes itu sudah dirintis sejak sembilan tahun silam dan saat ini sudah menampung ratusan anak kurang mampu.
Ponpes ini dirintis khusus untuk mengasuh dan mendidik anak yatim piatu serta mereka yang putus sekolah.
Semua proses pendidikan bagi seluruh santri hingga biaya hidup di ponpes ini digratiskan.
Dikonfirmasi pada Minggu (5/1/2025) Bripka Eko mengatakan, Jadi dari awal sebenarnya tidak ada gambaran bisa mbangun pondok pesantren. Semua berawal dari keprihatinan saya melihat moral generasi muda dengan pergaulan bebas yang semakin banyak.
Dia mengaku sangat prihatin, sampai kapan akan begitu. Kemudian juga banyak anak-anak yang tidak punya bapak ibu, ekonominya susah dan putus sekolah.
“Kalau dibiarkan masa depan mereka bisa rusak kalau tidak diselamatkan,” tegasnya.
“Dari situ saya berfikir bagaimana caranya agar kehadiran saya bisa memberikan dampak yang positif bagi lingkungan dan bagaimana saya dapat membantu menyelamatkan generasi bangsa, akhirnya saya berfikir untuk mendirikan ponpes ini secara gratis,”ucapnya
Selepas dinas, setiap hari ia menyempatkan mengajar dari satu masjid ke masjid lain dan dari satu Taman Pendidikan Alquran (TPA) ke TPA yang lain di wilayahnya.
Selain memiliki Ponpes, Bripka Eko juga dikenal sebagai pendakwah.
Ditengah kesibukannya bertugas dan mengasuh santri, Bripka Eko juga melakukan kesibukan sebagai pendakwah.
Tak hanya itu, kepiawaiannya dalam menyampaikan pesan-pesan keimanan dan ilmu agama kemudian membuatnya makin dikenal. Hingga akhirnya Eko banyak diundang memberikan ceramah atau tauziyah oleh masyarakat. (Zaenal MHP)