*Buka Moderasi Beragama, Kapolda: Moderasi Beragama Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa*
PONTIANAK – Media Humas Polri
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Irjen Pol Suryanbodo Asmoro membuka Moderasi Beragama Pembinaan Rohani bagi Pegawai Negeri Pada Polri Polda Kalbar tahun 2022 secara virtual, Rabu (13/4).
“Perlunya bermoderasi agama karena moderasi beragama ini sebagai perekat dan pemersatu bangsa,” ucapnya.
Moderasi merupakan sikap selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem, dan kecenderungan ke arah jalan tengah.
“Ini menunjuk kepada sikap dan upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip untuk selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem dan selalu mencari jalan tengah yang menyatukan dan membersamakan semua elemen dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, moderasi beragama merupakan usaha kreatif untuk mengembangkan suatu sikap keberagaman ditengah berbagai desakan ketegangan, penolakan yang arogan atas ajaran agama, juga antara radikalisme dan sekularisme. Komitmen utama moderasi beragama terhadap toleransi menjadikannya sebagai cara terbaik untuk menghadapi radikalisme agama yang mengancam kehidupan beragama itu sendiri dan pada gilirannya mengibasi kehidupan persatuan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Kegiatan pembinaan rohani moderasi beragama yang kita lakukan di Polda Kalbar meliputi semua pemeluk agama yang ada, ini merupakan terobosan kreatif demi meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga diharapkan personel dalam bertugas selalu menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan kemanusian, saling toleransi dalam perbedaan keyakinan namun tetap satu tujuan memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat bangsa dan negara melalui institusi Polri,” ungkap Kapolda Kalbar.
Lanjutnya, sehingga Polri akan lebih dicintai dan dipercaya masyarakat bangsa dan negara dalam mewujudkan SDM Polri yang unggul.
Kapolda berharap dengan pelaksanaan moderasi beragama ini semoga bermanfaat dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan selaku insan Bhayangkara yang beriman, bertaqwa serta insya allah kita akan selamat di dunia dan akhirat,tutupnya.
( Trisyanto Kaperwil )