Bupati Joncik Dikritik Mahasiswa Empat Lawang Proyek Gapura Rp 2,3 M untuk Siapa Menyakiti Hati Rakyat

Bupati Joncik Dikritik Mahasiswa Empat Lawang, Proyek Gapura Rp2,3 M untuk Siapa? Menyakiti Hati Rakyat

*Terkesan Tak Tepat Sasaran dan Menghambur-hamburkan Uang Rakyat*

Bacaan Lainnya

EMPAT LAWANG Media Humas Polri.com.–saat di konfirmasi rekan via whatsap Di tengah angka kemiskinan yang terus melonjak di Kabupaten Empat Lawang akibat imbas dari wabah covid-19, Pemerintah Kabupaten Empat Lawang malah menghambur uang APBD untuk proyek pembangunan dua gapura megah perbatasan Muara Pinang Lahat dan Empat Lawang – Lahat.

Tak tanggung-tanggung, uang rakyat yang dibelanjakan Pemerintah Kabupaten Empat Lawang tersebut sampai menelan anggaran Rp2,3 Miliar lebih, menggunakan APBD 2021.

Alih-alih anggaran tersebut digunakan untuk kesejahteraan masyarakat yang terdampak imbas dari wabah covid-19, malah dipergunakan untuk membangun ulang gapura yang dinilai masih layak dan tidak perlu dibangun ulang.

Proyek kurang tepat sasaran yang menghabiskan anggaran APBD 2021 itu menuai banyak kontraversi dari berbagai pihak, salah satunya datang dari mahasiswa.

Prengki Prabowo salah seorang mahasiswa Empat Lawang yang tergabung dalam Poros Pergerakan Pemuda Peduli 4Lawang, menyampaikan kritik yang cukup pedas kepada Bupati Empat Lawang, Joncik Muhammad.

Prengki mengatakan, dalam kondisi sulit seperti ini Pemerintah Kabupaten Empat Lawang harusnya melakukan penghematan pengeluaran APBD untuk hal-hal yang kurang bermanfaat bagi rakyat.

Seharusnya dana APBD tersebut dipergunakan untuk program kesejahteraan masyarakat, ini malah digunakan untuk hal-hak yang tidak urgent, dan terkesan seolah-olah menghambur-hamburkan uang rakyat Empat Lawang saja.

Menurutnya, padahal uang sebanyak itu bisa dipergunakan untuk pembangunan jalan akses ke perkebunan masyarakat, atau untuk jalan penghubung antar desa yang masih banyak rusak dan perlu perhatian pemerintah.

“Mohon maaf saya harus menyampaikan apa sih urgensi dalam pembangunan ulang gapura senilai Rp2,3 M ini? Apakah untuk kesejahteraan masyarakat atau kepentingan yang lain? Sekali lagi saya tanyakan pembangunan gapura ini untuk siapa?” ucapnya, Ahad (27/2/22).

Selain Pemerintah Kabupaten Empat Lawang, kontrol anggaran atau budgeting oleh DPRD juga harus dipertanyakan kemana perannya.

Kenapa anggaran se-fantastis ini untuk pembangunan ulang gapura kok bisa lolos?

“Kami menduga ada kepentingan di dalam pembangunan ulang gapura tersebut. Dari hasil kajian sementara yang kami lakukan, pembangunan gapura ini ditemukan banyak kejanggalan. Mulai dari perencanaannya, pengerjaannya sampai hasilnya diduga berbau korupsi dan dikondisikan,” tegasnya.

“Kami menduga juga ada tindak penyelewengan anggaran, karena proyek ini terkesan dipaksakan. Terakhir kami rasa Pemkab Empat Lawang dan DPRD ngawur dalam pembangunan ulang gapura ini.” pungkasnya. **Red*

Pos terkait