Bupati Kuansing Terpilih Suhardiman Amby Hadang Mobil TBS Ilegal Masuk K PT GSL Ini Kata Warga

Media Humas Polri//Kuansing

Akibat gonjang ganjing pemberitaan di media online terkait Tandan Buah Segar (TBS) yang berasal dari kebun dalam kawasan hutan di duga Ilegal, sejumlah mobil truk pengangkut TBS di hadang Bupati Kuansing Suhardiman Amby, dan mobil – mobil tersebut saat ini mangkarak di seputaran simpang desa Sako Kecamatan Pangean.

Bacaan Lainnya

Jika, hal ini berlarut – larut bisa di pastikan masyarakat atau pemilik kebun dalam kawasan di wilayah Logas tanah darat dan sekitarnya, akan rugi besar. Hal ini, diduga PT GSL tidak mau menerima buah ilegal tersebut, setelah Bupati Kuansing Suhardiman Amby melakukan inspeksi mendadak ke PT GSL di Kecamatan Inuman Selasa (7/1/2025) pagi.

Sampai berita ini tayang, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah daerah Kuansing, selaku pembuat kebijakan maupun dari pihak perusahaan GSL, pabrik pengolah TBS di Kecamatan Inuman.

” Iya, saya lihat berita juga di group whatshap sekitar Kuansing Bupati Kuansing Suhardiman Amby melakukan penghadangan mobil truk pengangkut TBS yang diduga dari hutan kawasan di wilayah Logas tanah darat, sehingga mobil tersebut terhenti di sekitaran desa sako Pangean,” ujar warga yang tidak mau ditulis namanya kepada media Selasa (7/1/2025).

Tindakan penghadangan yang dilakukan oleh Bupati Kuansing terpilih Suhardiman Amby ini kata warga, termasuk salah satu langkah berani, dan tentu akan berdampak pada daerah. Warga berharap tindakan bupati ini harus menjadi solusi atas maraknya perambahan hutan kawasan di wilayah Kuansing.

Tidak hanya di Kecamatan Logas Tanah darat dan sekitarnya, tetapi hampir di seluruh wilayah Kuansing yang terdapat hutan kawasan sedang dalam ancaman dari pelaku perambahan hutan.

” Iya, Bupati harus tegas mengeluarkan regulasi, apakah perbup, atau perda, sesuai dengan kewenangannya, jangan hanya aksi penghadangan ini terkesan insidentil saja, atau sesaat saja, setelah reda gonjang ganjing ini, PT GSL tersebut kembali menerima buah ilegal tersebut, ini yang kita kwatirkan,” ujar warga Kuansing yang tidak mau ditulis namanya.(Syafrinal)

Pos terkait