Bupati Yuni Usulkan Empat Pengembangan Kawasan Gunung Kemukus

Media Humas Polri || Sragen

Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengusulkan empat (4) pengerjaan pengembangan Gunung Kemukus yang meliputi TPS 3R, Menara Pandang, Gerbang di Desa Bagor, RTHP/ruang terbuka parkir.

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikan Bupati Yuni saat menerima kunjungan spesifik DPR RI di Kawasan Sendang Ontrowulan Gunung Kemukus Selasa siang (11/7/2023).

Kunjungan yang dipimpin oleh Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras dan ddampingi 10 orang anggota itu bertujuan dalam rangka kunjungan kerja spesifik dan peninjauan di Kawasan wisata Gunung Kemukus sekaligus menyerap aspirasi dan masukan-masukan dari Pemda yang berkaitan dengan infrastruktur maupun transportasi di Kabupaten Sragen.

Ia mengungkapkan dulu Gunung Kemukus dikenal dengan stigma negatif. Pihaknya tidak memungkiri anggapan negatif tersebut. Namun Pemerintah Kabupaten Sragen berupaya untuk meluruskan cerita Pangeran Samudera yang banyak menyimpang di masyarakat.

“Kami berfikir bagaimana caranya membersihkan. Kami lihat bagaimana Bu Risma berhasil membersihkan Gang Doly dan itu menjadi inspirasi di wilayah Sragen tepatnya di Gunung Kemukus ini. Saat Jumat Pon tamu yang datang berziarah ribuan jumlahnya. Kami berharap ritual yang menyimpang tersebut hilang tanpa mengurangi makna dari Gunung Kemukus dengan Makam Pangeran Samudera.” jelasnya.

Ditambahkannya, penataan Gunung Kemukus merupakan bagian dari pengembangan destinasi pariwisata yang terintegrasi dengan Kawasan strategis pariwisata nasional Solo-Sangiran sekaligus terintegrasi dengan pengembangan Kawasan destinasi super prioritas di Borobudur – Joglo Semar.

“Sebenarnya, Kawasan ini sudah termasuk menjadi Kawasan strategis pariwisata nasional sesuai dengan PP nomor 50 tahun 2011. Jika di Sragen pengembangan KSPN meliputi situs manusia purba Sangiran, makam Pangeran Samudera di Gunung Kemukus dan Taman Wisata di Kedung Kancil,”imbuhnya.

Ia menjelaskan pemerintah pusat merevitalisasi Gunung Kemukus yang awalnya diberikan anggaran Rp 80 milyar namun karena pandemi menjadi Rp 48 milyar. Sehingga ada empat pembangunan belum terselesaikan yakni Gerbang di Desa Bagor, RTHP/Tempat Parkir, TPS 3R dan menara pandang.

Bupati mengatakan untuk Menara pandang masih negosiasi dengan pemilik lahan. Ia berharap tahun 2023 telah selesai.

“Dari ketiga pembagunan itu kami telah mempunyai lahan dan dianggarkan di tahun 2022 sehingga pembelian tanah sudah selesai. Kami berharap hal ini menjadi daya dorong dari DPR RI Komisi V dan mitra kerjanya. Karena waktu diresmikan Ibu Puan Maharani dan Bapak Menteri, beliau menjanjikan dibangun lagi” ujarnya.

Ia mengungkapkan kegiatan untuk membangkitkan pariwisata juga terus diupayakan. Seperti ritual Larap Slambu makam Pangeran Samudera yang dicuci dan diperebutkan warga yang dilakukan setiap 1 Suro. Setelah direvitalisasi PAD naik menjadi Rp 228 juta hingga bulan Juli, sebelumnya hanya tercapai Rp 160 juta.

Sementara Ketua Komisi V DPR RI, Andi Irwan Darmawan Aras menyampaikan dukungannya untuk menyelesaikan rencana awal pembangunan Gunung Kemukus.

Andi menanggapi usulan Bupati pada prinsipnya, pihaknya siap memberikan dukungan anggaran dan menindaklanjuti dengan mitra kerja.

“Pada September 2020 hingga Desember 2021 telah dilakukan pekerjaan penataan Kawasan Gunung Kemukus dengan nilai kontrak sebesar Rp 48 milyar dari Dirjen Cipta Karya. Untuk kegiatan operasi pemeliharaan Optimalisasi dan Rehabilitasi Kawasan gunung Kemukus dilaksanakan Oktober – Desember 2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp 639 juta,” terang Andi.

Menurutnya, penataan tersebut bertujuan untuk mengembalikan fungsi Kawasan Gunung Kemukus sebagai destinasi wisata religi dan wisata keluarga di Kabupaten Sragen dan sekitarnya.

Serta meningkatkan citra dan daya tarik Kawasan wisata Gunung Kemukus untuk mendorong peningkatan kegiatan pariwisata sebagai sektor strategis dalam meningkatkan sektor wilayah dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sragen.

Pihaknya berharap Kawasan kemukus menjadi Pilot Project secara nasional. Bagaimana pekerjaanya bisa terintegrasi bersama-sama dan berkoordinasi menyelesaikan suatu permasalahan di satu wilayah sehingga menjadi maksimal pencapaiannya. (Jiyanto)

Pos terkait