Camat Losarang Pastikan Kebocoran Pipa PT Pertamina EP zona 7 Non Flare Gas Cemara sudah ditangani
Media Humas Polri || Indramayu
Penanganan kebocoran telah selesai. Pihak Pertamina sendiri pun bergerak cepat mengatasi permasalahan kebocoran tersebut.
Pertamina bergerak sigap dan telah menutup pipa untuk menghentikan aliran minyak yang bercecer di bawah pipa dan berhasil menangani kebocoran yang terjadi.
Sementara itu untuk mengatasi minyak yang terbawa arus air pihak pertamina mengambil langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan aliran sungai tak sampe ke areal persawahan petani.
Sementara itu untuk keselamatan, Pertamina EP zona 7 Non Flare Gas Cemara menghimbau kepada masyarakat yang melintas di sekitar area untuk tidak merokok maupun menyalakan api hingga kondisi dinyatakan sepenuhnya aman.
Humas Pertamina Isfi mengatakan, kita dari pertamina sendiri dari kemarin sudah berupaya meminimalisir penyebaran oil tersebut . Ujarnya Pada Minggu 14 Juli 2024
untuk saat ini dari pihak pertamina akan mendata dari dua desa dan barang kali ada yang terdampak tentunya perlu data supaya lebih lanjut lagi pastinya.
Isfi menambahkan untuk target penanganannya akan cepat mungkin di upayakan tetapi tentunya kami disini akan berkordinasi dengan fungsi – fungsi lainya juga yang pastinya cepatnya akan di upayakan penanganannya
Plt. Kepala UPTD KPP Losarang Hendri Dwi Prabowo, S.Pd. Mengatakan Sesuai arahan pak Camat,bahwa Pada dasarnya tumpahan minyak belum masuk ke petakan persawahan dan masih berada di sepanjang aliran irigasi pembuang Leco. Untuk itu sambil menunggu hasil kajian dari Dinas LH..para petani yang berada dilokasi tersebut dihimbau jangan mengambil air dari irigasi sampai ada kejelasan batas ambang aman yg dikeluarkan oleh dinas LH agar tidak terjadi kegagalan panen dan dampak lain yang ditimbulkan oleh tumpahan minyak tersebut.
Sementara Camat Losarang Boy Billy Prima, S.STP. Menyampaikan bahwa ada laporan kebocoran pipa pertamina dan hari ini Kata Camat Boy dirinya mendampingi dari Dinas Lingkungan Hidup dan camat sendiri menghibau untuk para petani jangan dulu mengambila air kita tunggu hasil nya dulu dari pahak Dinas terkait.
Dan tadi minta informasi dari pihak Pertamina penanganan apa saja yang sudah dilakukan , dan karena ini masi menyambung ke jalur irigasi sehingga kita juga minta informasi bagaimana kwalitas air, karena air ini dimanfaatkan juga untuk dua kelompok tani di, 2 (dua) desa yaitu Desa Jangga dan Desa Jumbleng tapi suda komunikasi dengan tim dari pertamina juga.
Karena sebenarnya kalau kita lihat Crud Oil ini adanya di saluran irigasi jadi tidak masuk ke petak -petak sawah , sehingga kita jangan sampai salah langka tanti masyarakat diambil dari irigasi kemudian masuk kepetakan sawah dadi kami informasikan kepada UPTD Pertanian dan kelompok tani untuk sementara ini untuk tidak mengambil air dulu dari irigasi ,memastikan kwalitas air nya aman sekarang lagi uji lab duluh nanti ketika hasilnya keluar kita informasikankepada petani layak atau tidak. Untuk ke area lahan pertanian
Dalam kesempatan yang sama Tusin. Spd, dari pengawasan Lingkungan hidup memaparkan bahwa Crud Oil atau pencemaran itu baru di sungai saja artinya belum ke sawah tapi ada si, tapi hanya beberapa saja itupun sebagian Petani yang belum tau kalau sungai ada pencemaran. Sehingga memaksakan untuk mengambil air dari sungai tersebut.(Nono)