Camat Parungponteng Belum menerima Laporanb Kepala Desa Baru Mekar Taupik Kabur Alasan tidak Punya Uang Dan Kelompok tani P3AI Suryo Di duga Alergi Dengan Media
Media Humas polri || jabar
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi selanjutnya disingkat P3-TGAI adalah program perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi dengan berbasis peran serta masyarakat petani yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) atau Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A).
P3-TGAI dilaksanakan untuk mendukung kedaulatan pangan nasional sebagai perwujudan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sector strategis ekonomi domestik sebagaimana termuat dalam program nawa cita ke tujuh melalui pemberdayaan masyarakat petani dalam perbaikan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif di wilayah pedesaan.
Perbaikan jaringan irigasi,rehabilitasi jaringan irigasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif tersebut merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat petani secara terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja pengelolaan jaringan irigasi. Proses pemberdayaan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan, dan pengelolaan jaringan irigasi dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai pelaksana kegiatan.
Hasil penelitian di lapangan pengerjaan saluran irigasi Desa Baru mekar kecamatan Parungponteng kabupaten Tasikmalaya tidak transparan dalam hal polume penngerjaan, dalam gambar kontruksi pengerjaan keterangan volume pekerjaan pun tidak ada,sehingga hal yang terkecil halnya buku tamu tidak tersedia. Pekerja di lokasi pengerjaan cukup bilang tidak tau menau kami hanya pekerjaan ungkapnya saat di tanyakan kemana ketua kelompoknya, mengatakan jarang hadir di lokasi pengerjaan pak….? Bahkan merangkap sebagai kepala dusun,salah satu setap dari pada pemerintahan Desa Barumekar mengatakan di akhir perbincangannya.
Tidak cukup di situ pekerjaan pun hampir rampung dengan nilai anggaran Rp.195.000.000 yang dengan di cairkan dengan dua tahapan, tahap pertama senilai 70% dan untuk tahap berikutnya sebesar 30%. Tahap pertama di kerjakan dengan pengerjaan 70% hingga di duga dengan pengerjaan hampir rampung di kerjakan dengan adanya dugaan praktik kotor ketua kelompok tani Suryo. seolah alergi dengan keberadaan awak media yang melakukan kontrol sosial ( tidak kooperatif) di telpon lewat watsap seluler nya sulit untuk di pinta keterangan.
Di lain pihak kepala desa Barumekar Taupik, ketika mau di pinta keterangan saat berada di kantor kecamatan, selalu menghindar dengan alasan tidak punya uang (teu boga duit).pada saat kesempatan berada di kantor muspika kecamatan Parungponteng dan langsung kabur dari kantor kecamatan ungkap salah satu pegawai pemerintahan kecamatan mengungkapkan kepada awak media.
Camat Parung ponteng ketika di kompirmasi mengenai kegiatan pengerjaan p3ai mengatakan, hingga saat ini tidak ada laporan bahwa adanya pengerjaan P3ai,baik dari kepala desa,kelompok tani dan pendamping dari pihak bbws Citanduy mengatakan kepada awak media yang di dampingi kasi pmd di ruang kantornya.
Dengan demikian di harapkan pihak bbws dan instansi yang terkait agar supaya bertindak dan sidak kelapangan untuk di ketahui bebenarannya. Adapun hasil penelitian yang di duga dengan adanya praktek kotor, berdasarkan tidak transparan dan tidak sesuai denga undang-undang impor masi publik (KIV). Seperti halnya pengurangan volume dan tidak sesuai dengan sepeak maka tindakan yang harus di lakukan.jangan sampai hukum tumpu atas dasar yang kurang di mengerti. Anggaran tersebut bukan dari nenek moyang akan tetapi anggaran negara yang harus di terapkan dengan sesuai juklak dan juknis yang telah di tentukan…..(red).
MHp-kaperwil Jawa barat
Iwan gunawan