Media Humas polri//Bojonegoro
Fenomena ngabuburit Ramadhan juga dirasakan oleh masyarakat Bojonegoro, terutama umat muslim. Berbagai kegiatan kerap kali dilakukan selama menanti waktu berbuka puasa, mulai jalan jalan, berburu takjil, hingga mengunjungi event tertentu. Di tiap akhir pekan, masyarakat Bojonegoro bisa menemukan nuansa ngabuburit unik di sisi timur Taman Rajekwesi Bojonegoro. Di lokasi ini, pengunjung bisa menemui bazar kuliner, aneka produk UMKM, wahana permainan hingga layanan perawatan kulit gratis. Tak kalah menarik, stand sembako murah lah yang paling diserbu pengunjung, terutama kaum hawa. Stand pasar murah ini menjual berbagai jenis sembako dengan harga dengan harga yang jauh lebih murah dari pasar, misalnya minyak goreng kemasan dengan harga Rp. 14.000,- per liter nya. Selain minyak goreng, juga tersedia gula dan beras dengan harga yang lebih murah. Bagi pengunjung yang membawa anak kecil, maka akan dimanjakan dengan berbagai wahana permainan anak. Ada satu yang paling seru, yakni permainan pegang api yang bisa dicoba oleh semua pengunjung secara gratis. “Tentunya didampingi oleh instruktur terlatih dan dijamin aman” ujar Adib Nurdiyanto selalu instruktur permainan api yang juga sekaligus sebagai ketua CEC.
Kabupaten Bojonegoro yang akrab dengan curah hujan tinggi selama dua pekan terakhir, mulai berubah jelang musim kemarau ini. Cuaca yang cerah pada hari Sabtu (15/04/2023), memang sangat mendukung terlaksana nya kegiatan di Taman Rajekwesi ini. Nuansa cerah ini dimanfaatkan juga untuk melaksanakan kegiatan buka puasa bersama di Taman Rajekwesi. Kegiatan bukber ini dilaksanakan oleh CEC bersama komunitas PKL taman rakyat Rajekwesi. Setiap peserta bukber juga diberikan bingkisan berupa sembako. Tak hanya itu, juga diberikan souvenir dari Superskin yang merupakan salah satu penyedia jasa perawatan kulit di stan Rajekwesi Night Carnival. Kegiatan sore ini diikuti oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari pelaku ekonomi kreatif dan UMKM.
“Alhamdulillah,kami dapat mampir ke acara ini,bisa melepas lelah sekeluarga, sekaligus bisa ikut buka bersama gratis,setelah menempuh perjalanan jauh dari Bali ke Blora.” kata Dwi ,salah satu pemudik yang mampir.
(Kang Jali)