Media Humas Polri || Indramayu
Dalam rangka mempererat tali persaudaraan dan melestarikan budaya lokal, Festival Budaya Sedekah Bumi digelar di Desa Haurgeulis, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu.
Acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Haurgeulis dan dipimpin oleh Kuwu Haurgeulis, Bapak Isma Shewarha Dhewantara, S.T.P., MM, ini berhasil menarik perhatian masyarakat setempat dan dihadiri oleh lebih dari 250 orang.
Festival Budaya Sedekah Bumi merupakan tradisi yang sudah lama dijalankan oleh masyarakat Haurgeulis sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi yang diperoleh selama setahun penuh. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan budaya dan hiburan, seperti tari tradisional, musik daerah, dan doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan desa.
Selain itu, masyarakat juga menyumbangkan hasil bumi mereka sebagai simbol berbagi berkah.
Sebagai salah satu acara budaya penting di wilayah Haurgeulis, Festival Sedekah Bumi tidak hanya melibatkan masyarakat desa, tetapi juga turut mengundang berbagai pihak, termasuk perwakilan dari TNI. Pada kesempatan tersebut, Danramil 1615/Hgl, Kapten Kav. Sugiyanto, hadir untuk memberikan dukungan dan apresiasi terhadap pelaksanaan acara ini.
Kapten Kav. Sugiyanto menyatakan bahwa keberadaan acara seperti Festival Sedekah Bumi sangat penting dalam menjaga kelestarian budaya lokal serta mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat.
“Sebagai aparat teritorial, kita mendukung penuh kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai budaya dan kebersamaan. Festival seperti ini menjadi wadah untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga dan membangun semangat gotong-royong,” ungkap Kapten Sugiyanto.
Sebagai bagian dari acara, Danramil juga menyampaikan pesan pentingnya menjaga kekompakan dalam membangun desa dan menjaga kelestarian alam serta hasil bumi. Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung program-program pemerintah dan TNI dalam meningkatkan kesejahteraan bersama.
Kuwu Haurgeulis, Bapak Isma Shewarha Dhewantara, S.T.P., MM, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Sedekah Bumi adalah tradisi yang telah turun-temurun dilaksanakan oleh masyarakat Haurgeulis. Melalui festival ini, kita tidak hanya merayakan hasil bumi, tetapi juga memperkuat hubungan antara pemerintah desa, TNI, dan masyarakat. Semoga acara ini menjadi momentum untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam membangun desa Haurgeulis yang lebih baik,” katanya.
Festival Budaya Sedekah Bumi juga diwarnai dengan antusiasme masyarakat yang hadir, mencapai lebih dari 250 orang. Mereka sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, baik yang berupa hiburan maupun kegiatan sosial. Tak hanya itu, berbagai hasil bumi yang disumbangkan oleh warga juga menunjukkan betapa eratnya hubungan kekeluargaan dan gotong-royong yang ada di masyarakat Haurgeulis.
Acara ini juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk memperkenalkan hasil pertanian mereka kepada warga lainnya, serta mempererat kerjasama dalam menjaga kelestarian alam dan hasil bumi yang mereka peroleh.
Dengan suksesnya Festival Budaya Sedekah Bumi tahun ini, diharapkan acara ini dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga memberikan dampak positif dalam hal kebudayaan dan perekonomian desa. Selain itu, festival ini menjadi bukti bahwa budaya lokal dapat tetap hidup dan berkembang meski di tengah perkembangan zaman.
Ke depan, diharapkan lebih banyak pihak yang mendukung kegiatan budaya serupa, baik dari pemerintah, TNI, maupun masyarakat, untuk menjaga keberlanjutan tradisi dan memperkaya kekayaan budaya bangsa.
Festival Budaya Sedekah Bumi yang diselenggarakan di Desa Haurgeulis ini merupakan salah satu bentuk pelestarian tradisi lokal yang penuh makna. Kehadiran Kapten Kav. Sugiyanto dan antusiasme masyarakat setempat menunjukkan betapa pentingnya peran budaya dalam membangun keharmonisan sosial. Acara ini tidak hanya merayakan hasil bumi, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya kerjasama, kebersamaan, dan gotong royong dalam menjaga kelestarian alam dan budaya kita.
( Budi )