Demi Ajak Warga Vaksin, Gunung dan Hutan Diterobos Dirpolairud Polda NTB
Media humas polri || Kota Bima, NTB (25/2) – Percepatan akselerasi vaksinasi Covid-19 di wilayah NTB, agar mencapai prosentase diatas 80 persen, apapun dilakukan terus disemangati Polda NTB dan Polres jajaran.
Sepekan terakhir ini, terpantau seluruh Pejabat Utama (PJU) Polda NTB, dikerahkan Kapolda NTB untuk menggeber vaksinasi di wilayah Kabupaten Bima yang diketahui masih berada di angka 20 persen lebih. Jauh dibawah jumlah yang divaksinisasi di Kabupaten lain di NTB.
Sebab, jika masih di angka itu, maka akan bermasalah pada syarat warga yang divaksin pada pelaksanaan MotoGP Maret mendatang.
Dari rangkaian perjalanan para PJU yang menjadi Patmawil di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Bima, ada hal menarik terpotret saat pelaksanaan vaksinasi serentak tersebut.
Adalah kisah perjalanan vaksinasi yang dilakoni Direktur Polairud Polda NTB, Kombes Pol Kobul Syahrin Ritonga.
Perwira menengah dengan pangkat tiga melati dipundaknya ini, tidak kenal lelah dan tidak peduli dengan jabatan yang disandangnya, menerobos terjalnya gunung dan lebatnya hutan yang terbentang di Dusun Ujung Kalate Desa Nipa Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima.
Bersama Tim Batalyon Vaksinator yang terdiri dari TNI dan Polri serta Tim Nakes, mesti menempuh perjalanan panjang dan melelahkan, demi menemui warga yang berladang dan tersebar di areal pegunungan tersebut.
Tentu tidak lain, demi mengajak warga agar mau divaksin. Ajakan humanis dibalut rasa lelah, menjadi bingkai yang seni dijalani Kobul Syahrin.
“Alhamdulillah ada sekitar 150 orang yang sudah kami berikan vaksin di atas pengunungan,”jawab vaksin saat ditanya sejumlah wartawan, Kamis (24/2) kemarin.
Pelayanan percepatan vaksin ini, kata Dirpolairud, mesti dilakukan, meski harus mendatangi warga di perladangan yang terbentang di pegunungan dengan jarak antara warga yang satu dengan yang lain terbilang jauh.
Jika terus menunggu warga pulang kerumahnya, sebutnya, tentu tidak mungkin terlaksana vaksinansi. Sebabnya, warga yang pada bercocok tanam dan menginap di ladang masing-masing.
“Warga baru akan kembali ke rumahnya lagi setelah masa panen sekitar 4 bulan kedepan,”ujarnya seraya menyebutkan karena alasan itulah yang membuat tim vaksinasi dari Polda NTB dan Korem 162/WB harus berupaya mencapai warga di atas pegunungan.
Red : Indra (MHP)