Desa Tuyau idul Qurban Hari Senin 9 Dzulhijah Semarak Dan Hikmah
Media Humas Polri|| Bartim
idul Qurban atau idulAdha sesungguhnya hari pembuktian Cinta seorang anak manusia kepada Robb nya.Nabi Ibrahim AS mengorbankan putranya Ismal(prof Dr M Ali,SS,MA,Dr Kainama,Dr Ir Iswandi,Ust Dandy Tan),sebagai bentuk ujian ke-Imanan bagi keluarga besar Nabi Ibrahim AS.Mana yang dipilih Nabi Ibrahim saat diuji Robb nya,dunia,keluarga atau Allah sebagai Robb nya ?.Itu ujian ke-Imanan bagi sang Nabi dan Rasul Allah,sangat berat sesuai tingkat ke Imanan para hamba pilihan.Sedang kita ummat Nabi Muhammad Shalallahualayhi wassallam sebagai pewaris risalah yang sama dengan Nabi Ibrahim AS ujian imtaqnya tidak akan seberat itu.Demikian intisari khutbah Iedul Adha yang disampaikan oleh Abdi Muhaimin,S.Ag,MAP selaku khatib Iedul Adha 1445H/2024Msaat Shalat Iedul Adha di Mesjid dan pelataranya Desa Tuyau Kec Pematang Karau Barito Timur.
Hal itu diamini juga oleh Direktur Lembaga Studi Agama Dan Sosial Nurul Fikri Prof.Dr Abu Muslim,SH,LLM,M.Ed.MM,P.hD bahwa pilihan sang Nabi benar sebab ar Robb atau Allah mustahil memerintahkan berbuat keji kepada sesama makhluq terlebih anak kandung sendiri,kecuali sebagai ujian imtaq semata.Logika Nabi Ibrahim AS diatas ilmu filsafat yang saat ini dijadikan king of the king in thingking people.Kecanggihan rasionalitas Nabi Ibrahim AS di atas rata rata rasionalisme sekuleristik.Demikian diungkap Direktur LSAS Nurul Fikri yang juga aktifis LSM dan Media Massa,fakta sejarah filologi secara akademik mendukung pilihan Nabiyullah Ibrahim AS.
Kisah Iedul Qur’ban Bukan Sebuah Peristiwa Sejarah
Dokumen al Qur’an dan as Sunnah sudah teruji secara filologi akademisi.Artinya isi kedua sumber hukum Agama itu sudah teruji secara ilmiyah(vide kajian prof Dr M Ali,SS,MA studi banding Agama dan Ilmu Pengetahuan oleh prof Dr Abu Muslim,SH,LLM,M.Ed.MM.P.hD,studi sejarah Agama oleh Dr Ir Bangun Samudera dkk).
Demikian study Al Qur’an dan Bahasa Arab oleh Ust Dr Adi Hidayat,Lc,MA menunjukan bahwa Sejarah itu sebagai I’tibar atau pelajaran bagi manusia sedunia agar bisa memilih jalan yang Haq atau jalan lurus atau jalan yang diridhai Allah,dan bentuk kasih sayang Allah kepada manusia dan Jin supaya selamat dunia dan akhirat(bc al Qur’an Qs Ali Imran;14-16).
Dengan fakta sejarah manusia dan Jin tidak bisa mengelak saat dilakukan hisab dihadapan Allah.Dengan mengatakan kami manusia dan Jin belum diberitahu tentang jalan lurus atau jalan(al huda),jalan para Nabi dan Rasul Allah.Sejarah buktinya,rekam jejak seluruh makhluq didunia pasti sudah ada cctv yang super canggih diluar saintis dunia ini.
Jika Ingin Bumi Damai Dahulukan Sistim Agama Ciptaan Allah
Perhatikan dan baca al Quran Qs al Baqarah ; 31-36 dari sana bisa diketahui bahwa asalnya manusia tidak ada dan bodoh(bc semua Kitab Suci Agama Dunia),kemudian menjadi ada dan cendikia atau berilmu(bc Asal Usul Penciptaan Alam Raya by prof Dr Harun Yahya),makin terbuka jika manusia dan Jin berasal dari ketiadaan dan kebodohan,lalu ar Robb Tuhan semesta alam menciptakan dan membuat manusia berilmu.Tapi ingat ilmu manusia sangat terbatas(bc Ilmu Filsafat Dan Agama by ESA,MA Kekafiran Dalam Berfikir by Ust Drs M Thalib,Mapukah Rasio Mengenal Tuhan by Dr M Aqqad,dll).Lalu mungkinkah Ilmu ar Roob atau Allah lebih rendah dari Ilmu Manusia dan Jin?
Disini ternyata para Nabi dan Rasul Allah lebih cendikia dari ilmuwan manapun dan disiplin ilmu apapun(bc kajian Dr Dzakir Naik,Dr Mauricce Brucaille),dua ilmuwan modern dengan disiplin ilmu yang berbeda tetapi pada jalan yang sama yakni meniti kebenaran hakiki,yakni kebenaran Tunggal dari Pencipta Alam Raya,itu fakta bukan cerita,demikian ulasan prof Dr Abu Muslim saat awak Mhp ngajak diskusi kecil,monggo diambil pelajaran bagi semua khususnya pembaca setia Media Humas Polri,permios,soo loong.(Toto S)