Desa Wantilan Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Subang Jawa Barat Perwakilan Wajah Cantik

Desa Wantilan Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Subang Jawa Barat Perwakilan Wajah Cantik

Media Humas polri.com – Jabar
Bupati Subang H Ruhimat menerima kunjungan dari kepala Desa Wantilan.
Kepala Badan Pusat Statistik kabupaten Subang dan perwakilan BPS propinsi Jawa barat (BPS Jabar) di ruang rapat segitiga rumah dinas Bupati Subang, Pertemuan ini membahas persiapan Desa Wantilan kecamatan Cipeundeuy sebagai perwakilan desa cantik se Jawa barat dari BPS RI desa wantilan nantinya akan mengikuti launching pembinaaan statistik di tanggal 31 Maret 2022 secara serentak dengan desa desa terpilih lain nya dari seluruh Indonesia.
Desa cantik adalah program dari BPS untuk membina membangun dan meningkatkan kompetensi aparat desa agar mampu memahami tentang statistik.

Bacaan Lainnya

Kepala BPS kabupaten Subang M Solihin menyampaikan kunjungannya tersebut dalam memperkenalkan desa wantilan Subang yang akan mengikuti pelatihan desa cantik sebagai finalis 10 besar dari 100 desa yang tersebar di seluruh Indonesia. Selanjutnya Solihin menjelaskan pemerintah menginginkan ada nya satu data terpusat tidak ada lagi perbedaan data.
“Desa Wantilan Alhamdulillah sudah punya program basis data, dari program ini dapat mempermudah sinkronisasi data, yang mulai pendataannya dari tingkat desa, sehingga dapat data yang real dan sesuai dengan yang ada di lapangan” ujar Solihin .

Kepala desa wantilan Komarudin, S,Pd menjelaskan latar belakang dirinya berinisiatif membuat program basis data. Komarudin menuturkan saat dirinya terpilih menjadi kepala desa dirinya mengadakan minggon desa dirinya terkejut karena pengurus RT tidak tahu jumlah pasti penduduknya.
” Saat itu ada mahasiswa universitas pendidikan Indonesia ( UPI ) yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata ( KKN ) yang turunkan satu kelompok untuk satu RW dari delapan RW yang ada di wantilan.
Dari hasil pendataan tersebut berupa dokumen kertas yang masih bertumpuk jadi data nya ada tapi belum berintegrasi secara maksimal”.

Selanjutnya Komarudin menjelaskan pihak nya membuat aplikasi pendataan dan meminta pembinaan dari universitas Islam Bandung (Unisba). Komarudin merasa perlunya aplikasi basis data karena dirinya menginginkan desanya yang terdampak industrialisasi memiliki data yang reliabel sehingga dapat dipergunakan oleh dinas dan instansi terkait.
” Dengan hadirnya Suryacipta membawa dampak besar untuk lowongan posisi satpam minimal harus lulusan SMA sedangkan saya tidak tahu berapa warga saya yang pendidikan nya SMA ”
Ujar Komar.

Abdul Kudus salah satu dosen FMIPA Unisba menyampaikan pembuatan aplikasi merupakan salah satu implementasi sebagai tugas dosen yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Abdul menuturkan dirinya berasal dari Subang dan dirinya tertarik karena desa wantilan merupakan desa yang aktif dalam hal pendataan pihaknya memutuskan untuk membantu pengembangan aplikasi yang di gagas Komarudin.
Abdul mengatakan data yang ada di aplikasi desa tersebut masih belum tervalidasi oleh instansi yang berwenang, dalam hal ini BPS.
” Kami bekerja sama dengan BPS Jabar dan BPS Subang sebagai perpanjangan tangan, saya berharap wantilan Subang desa cantik menjadi juara di tingkat nasional ” ujar Abdul.
Menanggapi penjelasan dari kades wantilan dan pihak BPS kang jimat menyatakan apresiasinya kepada kepala desa wantilan, kang jimat bercerita awal mula dirinya menjabat menjadi orang nomor satu di Subang perbedaan data juga pernah di alaminya.

” Saya bangga yang dilakukan oleh h Komar, hatur nuhun Kuwu saya akui kami banyak mengalami ketimpangan data contoh saja saat covid dan berkaitan dengan bansos, pembagian sembako.
Ada yang sudah meninggal 14 tahun lalu tapi masih muncul data nya, ada yang 7 tahun lalu sudah pindah dari Subang tapi data nya masih masuk sebagai penduduk Subang yang menerima bantuan” ujar kang jimat.
Kang jimat juga mengapresiasi Unisba yang sedang melakukan pengabduan masyarakat, diri nya menyambut baik Unisba yang ingin memberikan sharing ilmu untuk masyarakat Subang.
” Bukan hanya dari FMIPA jika ada dari fakultas lain kami sangat menerima terutama dari fakultas ekonomi, kam

Pos terkait