Media Humas Polri || Bojonegoro
Pekerjaan rekonstruksi jalan kabupaten penghubung antara Desa Payaman dan Desa Sumberarum, yang lokasi tepatnya masuk wilayah Desa Sumberarum, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, telah selesai namun pekerjaan tersebut sempat mendapatkan sorotan dari beberapa pengguna jalan.
Pasalnya bahwa rekonstruksi jalan kabupaten penghubung Desa Payaman dan Sumberarum tersebut adalah proyek dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, yang bersumber dari APBD Tahun 2023.
Salah seorang pengguna jalan yang enggan menyebut identitasnya menuturkan bahwa dirinya sempat melihat terkait adanya lapisan pondasi agregad type A (LPA) yang diduga ketebalannya sangat tipis diprediksi lapisan basecourse-nya kurang dari 5 cm.
“Terlihat ketebalan basecourse-nya sangat tipis, diduga ketebalan basecourse-nya kurang dari 5 cm, orang yang melintas disitu sekilas juga bisa melihat,” tuturnya.
Tak hanya itu, salah seorang pengguna jalan tersebut yang kebetulan melintas saat itu telah menuturkan bahwa dirinya melihat dan sempat mendokumentasikan berupa foto adanya temuan terkait kedalaman lubang stross yang sangat kurang, dan bagian besi stross yang tertanam kedalam lapisan diprediksi hanya sekitar sedalam 30 cm hingga 40 cm.
“Saya lihat lubang untuk stross-nya tampak kurang dalam dan bagian besi stross yang tertancap atau tertanam diduga hanya sedalam kira kira 30 cm hingga 40 cm,” ucapnya.
Begitupun diutarakan oleh Heriyanto, salah seorang pemerhati yang sekaligus ketua organisasi masyarakat Patriot Garuda Nusantara, dirinya menuturkan bahwa jika para pihak pemborong proyek telah menghitung keuntungan yang besar dari proyek mereka, maka pihak Patriot Garuda Nusantara juga akan mengawal dugaan terkait kerugian negara oleh para kontraktor proyek yang sumber dananya dari pemerintah.
“Buat para pemborong proyek pemerintah, silahkan kalian menghitung untung yang sebesar besarnya dari proyek tersebut, namun jangan lupa, kami Patriot Garuda Nusantara pasti akan mengawal dugaan kerugian negara ini, semoga pihak yang terkait tidak tebang pilih dalam menjalankan tugas dan kewenangannya” tegasnya.
“jika mereka mengabaikan ini maka kami akan meneruskan data ke tingkat yang lebih tinggi dan bukti fisik ini akan utuh meskipun dibuka tahun depan!” tutupnya.
Terpisah, awak media telah mengkonfirmasi kepada Sujud, salah seorang di lokasi proyek tersebut yang diduga sebagai mandor atau mungkin sebagai asisten pelaksananya terkait ketebalan LPA, dirinya menuturkan bahwa sebenarnya sudah dikasih matrial base course sebagai LPA, namun matrial tersebut ambles atau masuk tertelan oleh lapisan tanah.
“Kalau terkait lapisan base course yang kelihatan tipis itu, sebenarnya kami sudah menghamparkan base course berkali kali, tapi tetap tertelan oleh lapisan tanah,” tuturnya.
Saat itu awak media telah konfirmasi kepada pihak mandor proyek sekitar Bulan Juli yang lalu, namun hingga saat ini tampaknya tetap dibiarkan seperti itu.
Pengguna jalan tidak sedikit yang menyoroti dan mempertanyakan terkait adanya pekerjaan tersebut kenapa seperti itu, dan dikhawatirkan hasil bangunannya akan mudah rusak di kemudian hari.
Sementara Retno Wulandari, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro ketika dikonfirmasi awak media dirinya menjawab bahwa pihaknya akan segera memerintahkan tim untuk mengecek ke lokasi, pada Kamis (14/9/2023). (Bang Jali/MHP)