Media Humas Polri || Bartim, Kalteng
Sesuai jadwal pengerjaan awal dimulai tanggal 29 September 2023 lalu, ternyata baru kerja tanggal 16 November 2023, selisih waktu cukup lama,dan akhir pengerjaan tanggal 27 Desember 2023 yang akan datang. Apa dengan selisih waktu cukup lama pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik ? Menurut aktifis LSM Anti Korupsi LP3K-RI Koordinator DAS Barito Latif Kamsrudin, sebelum pengerasan jalan tersebut harus di Greed karena dasar jalan Aspal lama harus dibersihkan dahulu, agar hasilnya baik, Aspal merekat dengan dasar jalan baru. Dan jika tidak di Greef langsung pengerasan hasilnya kurang optimal karena Aspal tidak menyatu dengan Aspal lama, bisa cepat terlepas dan atau pecah pecah.
Disisi lain Pelaksana CV EKA dan PNJP lainya apakah juga sudah mengantongi Kopetensi dan Sertifikat PBJP tingkat Nasional sebagaimana diatur dalam Perpres No 16/2018 ?.
Pelaksana juga dituntut perizinan Alat Berat, sertifikasi driver Alat,agar dalam pelaksanaan pengerjaan proyek jalan sesuai dengan RAB dan atau Space yang terkait obyek pengadpalan.Dari sisi material juga tampaknya serba dadakan, diadakan pada hari yang sama tanggal 16 November 2023 sebagaimana Doc foto Mhp group.
Ada Perbaikan Pengerjaan
Setelah awak Mhp konfirmasi kepada pihak terkait, tampaknya ada perbaikan pengerjaannya. Disebagian badan jalan aspalnya diremukan/tidak dibuang tetapi ditumbuk alat berat hingga terpecah pecah, setelahnya baru ada pengerasan jalan sebelum melangkah tahap pengaspalan. Itupun belum diketahui darimana sumber tanah Galian C sebagai material pengerasan jalan, apakah secara resmi diambil dari Galian C berizin ataukah dari sumber lain yang juga sah?
Tampaknya pengerjaan pengaspalan jalan Jihi Tuyau perlu terus dipantau Mhp dan atau media dan atau LSM terkait guna menghindari potensi adanya penyimpangan program. Setidaknya program berjalan lancar dan mulus jika belum bisa 100% mulus setidaknya dalam batas batas kewajaran agar ApBN dan atau APBD efektif dan tepat guna, mari kita kawal bersama. (TS,SH)