Media Humas Polri // Bojonegoro
Sebagai upaya pengendalian inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menggelar operasi pasar murah. Salah satunya dilakukan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro yang bekerja sama dengan Bulog dan pihak swasta bidang perdagangan.
Saat dikonfirmasi Rabu, (20/3/2024), Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Sukaemi menyampaikan pada tahun 2024, pihaknya bekerjasama dengan Bulog dan pihak swasta bidang perdagangan menyelenggarakan Operasi Pasar Murah sebanyak 75 titik.
“Mulai Januari hingga sekarang sudah dilaksanakan 12 titik Operasi Pasar Murah,” jelasnya.
Kegiatan Operasi Pasar Murah ini dilakukan bertahap. Untuk jadwal kegiatan, pihak dinas menginformasikan kepada masyarakat melalui kecamatan dan pemerintah desa masing-masing. Setiap titik disiapkan 2 ton beras SPHP, kebutuhan pokok dan produk penting lainnya.
“Satu orang maksimal membeli 10 kilogram atau 2 sak beras isi 5 kilogram per sak, di mana per kilogram bisa dibeli masyarakat dengan harga Rp 10.200,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sukaemi menegaskan bahwa operasi Pasar Murah yang digelar Pemkab Bojonegoro bekerjasama dengan Bulog dan pihak terkait bukan hanya menjual beras. Akan tetapi untuk meratakan beras agar tidak terjadi ‘panic buying’ yang bisa menyebabkan inflasi signifikan.
“Beras ini selain untuk antisipasi pengendalian inflasi juga menjaga ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Bojonegoro, maka masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tidak membeli dalam jumlah yang besar,” pungkasnya. (Gz)