Ditemukan Banyak Luka Memar Pada Tubuh Janin Aborsi, Begini Penjelasan Kasat Reskrim
Media humas polri || Mataram
Tim dokter RS Bhayangkara telah melakukan autopsi terhadap janin yang menjadi korban aborsi di RSUD Kota Mataram, pada Minggu 27 Maret lalu.
Dari hasil autopsi tersebut, ditemukan banyak luka memar pada sekujur tubuh bayi yang diketahui masih berumur 19 minggu itu, bahkan tim dokter menyebutkan kondisi kakinya dalam keadaan patah.
“Kalau dari tim dokter itu janin ada banyak luka memar dan patah di kaki,” ujar Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa saat dikonfirmasi, Kamis 31 Maret 2022.
Penyebab luka memar pada tubuh janin tersebut lanjut Kadek, masih dalam penyelidikan. Hal itu dilakukan dalam upaya menemukan penyebab pasti dari luka tersebut. Apakah akibat perlakuan ibunya berinisial AT atau kerana sempat terjatuh saat proses melahirkan di kamar mandi.
“Kalau keterangan dari ibunya tidak mengakui telah melakukan kekerasan. Tapi ini masih kita lakukan pendalaman,” jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa AT melahirkan di kamar mandi. Mengetahui itu, AT kemudian panik lalu memanggil taxi menuju rumah sakit untuk menjalani perawatan.
“Posisi saat ke rumah sakit tali pusarnya nyangkut dalam rahim. Jadi rumah sakit cuma motong tali pusar saja, sama penanganan pertama terhadap ibu korban (AT),” ungkapnya.
Sebelumnya, Satreskrim Polresta Mataram mengusut kasus dugaan aborsi yang dilakukan pasien di RSUD Kota Mataram, Minggu 27 Maret lalu. Upaya itu diambil untuk mengungkap identitas pria yang telah memaksa pasien tersebut menggugurkan kandungannya.
Indra (MHP)