Diwarnai Ketegangan, PMII Lotim Tuding Dikbud Makelar Jual Beli Soal Ujian
Media humas polri || Lombok Timur
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Lombok timur. Kembali melakukan demostrasi di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lotim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), pada Kamis 31 Maret 2022.
Aksi tersebut menyoroti dunia pendidikan yang sedang ramai dibicarakan di tengah masyarakat. Pasalnya PMII melihat adanya dugaan indikasi bisnis kapitalisasi pendidikan dalam pelaksanaan pembuatan naskah soal ujian smester yang dilakukan oleh Dikbud Lotim.
Bahkan, aksi demonstrasi tersebut juga sempat di warnai ketegangan antara mahasiswa dan Aparat Penegak Hukum (APH).
“Ini sangat janggal, dan harus diusut tuntas. Dikbud Lotim membodohi siswa, karena soal yang dijual, ternyata tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dari itu Kejaksaan harus mengusut tuntas praktek itu,” tegas Kordinator aksi (Kordum) Suandi, di depan Kantor Kejari Lotim.
Disambung Suandi, massa aksi juga mendesak agar Kejari Lotim segera mengusut dan menuntaskan dugaan pemufakatan jahat terkait pengadaan soal ujian bagi siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang dianggarkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dimana prakteknya diduga dikomandoi oleh oknum Dikbud Lombok Timur.
Tak sampai disitu, PMII Cabang Lotim Juga melihat adanya dugaan jual beli SK Daerah dalam perekrutan guru honorer yang dilakukan oleh oknum pejabat Dikbud. Sehingga hal ini menjadi salah satu keluhan para guru yang ingin mendapatkan SK Honor Daerah (Honda).
Akan tetapi mirisnya untuk mendapatkan SK Honda tersebut, menurut PMII Lotim beberapa guru di Lotim, harus mengeluarkan uang sampai jutaan rupiah.
Indra (MHP)