DUGAAN PENYELEWENGAN TIGA PAKET PROYEK DANA KELURAHAN HUTATORUAN X TERINDIKASI DI KORUPSI BIAYA DAN VOLUMENYA
Mediahumaspolri.com || Taput
Dana Kelurahan Hutatoruan X Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara dialokasikan di lingkungan X yang dikucurkan sebesar Rp 174.479.000 anggaran tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur drainase.
Dikerjakan oleh CV Tapian Nauli Direktur Guring Situmeang, dan pembangunan dyk penahan tanah dilingkungan Rura Pasar dengan pagu dana sebesar Rp 198.569.000 dikerjakan oleh perusahaan CV Tunas Mekar pelaksana Maruddin Nababan.
Sedangkan item pembangunan ketiga
proyek drainase di lingkungan Abadi dengan jumlah dana sebesar Rp 152.345.000 dikerjakan CV Dinamika Jaya Amerta dengan pelaksana Direktur Sanop Marihot Simajuntak.
Pembangunan infrastruktur di lingkungan Kelurahan Hutatoruan X sangat berarti sekali demi untuk kepentingan masyarakat, namun sungguh disayangkan kegiatan Pembangunan tersebut diduga terindikasi korupsi dana anggaran Kelurahan.
Dilakukan oleh oknum kontraktor berdasarkan hasil investigasi wartawan di lokasi diselenggarakanya pembangunan drainase di lingkungan X bahwasanya pembangunan drainase yang dilakukan CV Tapian Nauli ternyata asal jadi.
Seperti dijelaskan warga, drainase baru siap sudah terbelah juga dikeluhkan ibu – ibu bahwa material miliknya yang dipakai rekanan tidak dikembalikan, temuan MHP batu besar tidak layak terlihat ditumpuk pada pundasi dan sepertinya salah perencanaan Dinas Perkim Taput.
Begitu juga proyek pembangunan Dyk penahan tanah oleh CV Tunas Mekar rekanan Maruddin Nababan saat di investigasi kelokasi menemukan TPT tidak dipadati sudah mengalami keretakan dan kedalaman pundasi juga volume diragukan.
Perlu diketahui juga proyek pembangunan drainase di lingkungan Abadi oleh CV Dinamika Jaya Amerta pelaksana Sanop Marihot Simajuntak berdasarkan hasil investigasi MHP dilapangan atas pengerjaan ini ditemukan menggunakan batu bekas bongkaran, lantai dasar sudah tergerus.
Makin ditelusuri lagi pemasangan batu pundasi tanpa penggalian di paret air berjalan yang seharusnya mengeringkanya dulu agar pasangan kuat, Sahala Saragi sebagai ketua Lembaga Pemantauan Pengawasan Pembangunan Sumatera Utara (LP3SU)
Angkat bicara tentang amburadulnya pekerjaan proyek Dana Kelurahan di Taput, sangat disayangkan proyek yang mengakibatkan kerugian uang Negara dan meruginya masyarakat Kelurahan khususnya bagi Kelurahan Hutatoruan X.
Dalam hal ini LP3SU meminta kepada pihak penegak hukum Kejari dan Kapolres Taput agar memeriksa proyek tersebut demi masyarakat dan penyelamatan uang Negara, selama peninjauan MHP pengawas Dinas Perkim Juarsa Simajuntak tak pernah ditemukan dilokasi.ALAIN DELON