Fajar Lase Produk Kesenian Sekolah Harus Dilindungi Agar Tidak Dicontek Pihak Lain
Pekanbaru | Media Humas Polri
Staf Khusus Menkumham go Bidang Transformasi Digital Fajar BS Lase kembali menyambangi 3 sekolah di Pekanbaru, Rabu (19/10/2022).
Fajar Lase kembali mensosialisasikan hak kekayaan intelektual kepada siswa SMAN 2 Pekanbaru, SMA Dharma Yudha Pekanbaru dan SMK Metta Maitreya Pekanbaru.
Kegiatan Fajar Lase diawali dengan menyambangi SMAN 2 Pekanbaru. Di Sekolah Sadar Hukum ini, Fajar Lase disambut langsung oleh Kepala Sekolah Drs. Kasim.
Dihadapan ratusan siswa, Fajar menyebutkan, dunia digital memberikan kesempatan tanpa batas bagi generasi masa kini untuk bisa berinovasi.
“Contoh saja dengan membagikan pengetahuan kita melalui kanal YouTube, kita bisa mendapatkan manfaat ekonomi, hal seperti ini tidak memungkinkan di masa lalu, saat teknologi komunikasi masih belum berkembang seperti sekarang,” ungkapnya.
Fajar Lase juga menjelaskan berbagai kategori Hak Kekayaan Intelektual dengan memberikan contoh bagi masing-masing jenis Kekayaan Intelektual, seperti paten, merek, hak cipta, desain industri dan lainnya.
“Ada banyak teknologi paten dan hak cipta yang akan menjadi sektor utama dalam interaksi sosial di masa depan, hal itu semua akan terjadi karena perkembangan teknologi,” imbuhnya.
Untuk itu, dia mengajak generasi muda untuk menggunakan smartphone dan teknologi untuk hal yang positif.
“Gunakan smart phone dan teknologi yang ada untuk mencari tahu masa depan akan seperti apa, setidaknya kita harus bisa mengetahui gambaran masa depan seperti apa dan bisa mengantisipasi segala disrupsi yang terjadi karena adanya perubahan teknologi yang cepat,” imbuhnya.
SMA Darma Yudha
Sedangkan di SMA Darma Yudha, kehadiran Fajar Lase disambut dengan penampilan dari para siswa berupa kesenian tari dan musik. Hadir juga dalam kesempatan itu Managing Director Christian Pamudana.
Di sekolah yang siswanya banyak berpartisipasi dalam kegiatan olimpiade sains internasional, Fajar Lase menjelaskan, tujuan dari kegiatan sosialisasi ini adalah untuk mengetahui apa kekayaan intelektual itu, memahami pentingnya perlindungan kekayaan intelektual, serta mendaftarkan kekayaan intelektual karena akan ada keuntungan ekonomi yang akan didapatkan dari pendaftarab kekayaan intelektual tersebut.
“Seperti hasil seni yang ditampilkan tadi, itu adalah hasil karya dari SMA Darma Yudha, produk-produk kesenian dari ide dan gagasan yang dimiliki sekolah memiliki potensi kekayaan intelektual yang harus dilindungi agar tidak dicuri pihak lain. Jangan sampai nanti ada sekolah lain yang mencontek tarian atau seni musik tadi dan mengklaim nya sebagai miliknya,” tegasnya.
Sosialisasi dilakukan secara interaktif, para siswa berpartisipasi secara aktif dan antusias. Kegiatan sosialisasi ini juga ditutup dengan perlombaan penciptaan jingle untuk contoh produk dodol kedondong.
Dengan berani dan percaya diri, para siswa secara kreatif menciptakan berbagai contoh jingle yang bisa dijadikan sebagai merek suara dari suatu produk.
SMK Metta Maitreya
Di sekolah Kejuruan Teknik Komputer Jaringan dan Akuntasi ini, sebanyak 161 siswa yang mengikuti sosialisasi. Di SMK Metta Maitreya ini juga, Fajar Lase disuguhkan penampilan kesenian musik dari peserta sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual. Hadir juga
Kepala Sekolah Herni Lestari.
Di sekolah ini, Fajar Lase mengapresiasi inovasi dari tenaga pendidik dan staf sekolah tersebut sehingga siswa terus semangat di saat Pandemi.
“Ada banyak inovasi pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidikan dan staf sekolah agar dapat terus menyemangati para siswa disaat kondisi pandemi kemarin, beberapa inovasi ini sebetulnya adalah potensi kekayaan intelektual yang harus dilindungi, karenanya penting untuk mendaftarkan dan mencatatkan inovasi tersebut,” tambahnya.