Media Humas Polri // Lampung timur
Masyarakat desa penyangga keluhkan soal gagal panen,pasalnya gajah liar yang berada di dalam kawasan taman nasional way kambas beberapa bulan terkahir sering sekali keluar kawasan hutan dan merusak tanaman masyarakat yang siap panen.Rabu 8/1/2025.
Di konfirmasi via telpon celuler ketua harian Forum rembuk desa penyangga bapak sayuti membenarkan hal tersebut.
Beberapa bulan terakhir gajah liar itu Memang setiap malam keluar kawasan dan masuk areal perkebunan merusak tanam tumbuh warga kami,warga desa braja Asri kecamatan way jepara dan sekitarnya.
Malam selasa dan malam Rabu sekitar lima ekor gajah liar yang keluar dari kawasan.malam ini (malam kamis 8_01_2025,) rombongan besar yang keluar berjumlah kisaran lima belas ekor ” ungkap sayuti.
Ada beberapa bidang sawah masyarakat yang siap panenpun di acak acak oleh gajah liar,Tanaman padi milik pak wariman dan sutomo pun tak lolos dari injakan kaki kaki gajah liar,sehingga tanaman padi pun hancur dan di pastikan gagal panen.
Masih di desa yang sama desa braja asri kecamatan way jepara lampung timur kebun singkong dan jagung milik bapak jono dan pak subagio yang hendak di panen untuk persiapan bulan Puasa dan lebaranpun ludes oleh gajah liar.
DI lain tempat Ada salah satu warga desa penyangga sebut saja duri,di konfirmasi oleh awak media menyampaikan bahwa gajah liar keluar masuk hutan TNWK ini disinyalir ada yang mengondisikan demi kepentingan Golongannya.
Kalau gajah liar itu adem ayem berada di dalam hutan dan tidak keluar ke perkebunan warga ada yang kehilangan pekerjaan ataupun donatur mas.ucap duri
Kami mohonlah kepada pihak pihak yang memang ada kepentingan,jangan jadikan kami korban,karena kami ini masyarakat kecil yang butuh biaya hidup untuk membesarkan dan menyekolahkan anak anak kami.
Kami hanya petani yang mengandalkan hasil dari perkebunan dan persawahan untuk kelangsungan hidup kami” tutup Duri.(ATS)