Gelar Lokakarya, PKFI Komitmen Eliminasi TBC
Media Humas Polri Semarang Tuberkulosis (TBC) bukan momok yang ditakutkan, tetapi harus diobati dengan cepat dan tepat. TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dengan penanganan secara benar. Untuk ini dibutuhkan peran para tenaga kesehatan.
Hal ini terungkap saat kegiatan lokakarya yang di gelar oleh Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Kesehatan Indonesia (PKFI) Cabang Kota Semarang di Ruang Saphire Hotel Gumaya Semarang Jawa Tengah, Minggu (19/12/2021).
Manajer Kasus TB RS. Roemani Semarang, Noor Diansyah dalam press releasenya yang di kirim ke Media Humas Polri menjelaskan kegiatan lokakarya dengan tema “Peran PKFI Untuk Eliminasi TBC Kota Semarang“ yang di dukung oleh USAID Mentari TB MPKU (Majlis Pembina Kesehatan Umum), untuk menyegarkan keilmuan dan keterampilan penanganan TBC / TBC RO (Tuberkulosis Resisten Obat) kepada para dokter.
Lebih lanjut Noor Diansyah menerangkan output dari kegiatan lokakarya ini, selain pengenalan layanan TBC RO setempat, melalui organisasi profesi ini agar layanan TBC RO di RS Mentari TB bisa lebih dikenal oleh masyarakat secara luas. Dalam hal ini, kata dia, Klinik TBC RO RS. Roemani Semarang.
Ketua PKFI Kota Semarang, dr. Samsudin, M.Kes mengapresiasi kepada Mentari TB MPKU yang mendukung kegiatan lokakarya ini.
Selain itu, ia berharap dengan adanya kegiatan lokakarya ini tenaga kesehatan dapat memberikan layanan TBC/ TBC RO dengan benar sesuai standar.
Kegiatan lokakarya ini diikuti oleh 27 tenaga kesehatan dari klinik yang tergabung dalam PKFI Semarang. Menghadirkan narasumber profesional dibidangnya antara lain dr. Abdul Hakam, Sp.PD, dr. Sofyan Budi Raharjo, Sp.P, dr. Sigid Kirana Lintang Bhima, Sp.FM (K), dan dr.Samsudin, M.Kes.
Di akhir kegiatan dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama peserta lokakarya sebagai bentuk komitmen PKFI dalam eliminasi TBC Tahun 2028.
(Marhen)