Media Humas Polri || Grobogan
Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita kehendaki, merugikan pada umumnya sukar dikendalikan.
Terutama di wilayah kabupaten Grobogan,banyak sekali terjadi kebakaran di beberapa wilayah.
Sehingga perlu memberikan sedikit edukasi terhadap Masyarakat.
Penyebab Kebakaran
1. Terbatasnya keterangan dan pengetahuan tentang kebakaran
2. Kelalaian manusia/human eror (intalasi listrik tidak standar, lupa mematikan kompor saat pergi, membuang puntung rokok sembarangan, dll)
3. Kesengajaan (pembakaran hutan untuk membuka lahan, membakar sampah sembarangan, dll)
4. Alam (kebakaran hutan akibat gesekan antar batang, sambaran petir, gunung api meletus, dll)
Sumber kebakaran
1. Korsleting listrik, (70% Kebakaran pemukiman)
2. Kebocoran tabung/ Kompor gas
3. Puntung Rokok
4. Cuaca panas
5. Dll
jenis Media Pemadaman Kebakaran Penanggulangan Kebakaran, adalah Dalam mengenal berbagai jenis media pemadam kebakaran dimaksudkan agar dapat menentukan jenis media yang tepat, sehingga dapat memadamkan kebakaran secara efektif, efisien, dan aman. Dari bentuk fisiknya media pemadam kebakaran ada 5 jenis yaitu :
1. Air
Air digunakan sebagai media pemadam kebakaran yang cocok atau tepat untuk memadamkan kebakaran bahan padat (klas A) karena dapat menembus sampai bagian dalam.
Bahan pada yang cocok dipadamkan dengan menggunakan air adalah seperti : Kayu, Arang, Kertas, Tekstil, Plastik dan sejenisnya.
2. Busa
jenis media pamadam kebakaran, busa adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk memadamkan api. Ada 2 (dua) macam busa yang berfungsi untuk memadamkan kebakaran yaitu busa kimia dan busa mekanik. Busa kimia dibuat dari gelembung yang mengandung zat arang dan carbon dioksida, sedangkan busa mekanik dibuat dari campuaran zat arang dengan udara. Busa dapat memadamkan kebakaran melalui kombinasi tiga aksi pemadaman yaitu :
– Menutupi yaitu membuat selimut busa diatas bahan yang terbakar, sehingga kontak dengan oksigen (udara) terputus.
– Melemahkan yaitu mencegah penguapan cairan yang mudah terbakar.
– Mendinginkan yaitu menyerap kalori cairan yang mudah terbakar sehingga suhunya menurun.
3. Serbuk kimia kering
Daya pemadam dari serbuk kimia kering ini bergantung pada jumlah serbuk yang dapat menutupi permukaan yang terbakar. Makin halus butir – butir serbuk kimia kering makin luas permukaan yang dapat ditutupi.
Adapun butiran bahan kimia kering yang sering digunakan adalah Ammonium hydro phospat yang cocok digunakan untuk memadamkan kebakaran klas A, B dan C. Cara kerja serbuk kimia kering ini adalah secara fisik dan kimia.
4. Carbon dioksida (CO)
Media pemadam api CO2 didalam tabung harus dalam keadaan fase cair bertekanan tinggi. Prinsip kerja gas CO2 dalam memadamkan api ialah reaksi dengan oxygen (O2) sehingga konsentarsi didalam udara berkurang, sehingga api akan padam hal ini disebut pemadaman dengan cara menutup.
Namun CO2 juga mempunyai kelemahan ialah bahwa media pemadam tersebut tidak dapat dicegah terjadinya kebakaran kembali setelah api padam (reignitasi). Hal ini disebabkan CO2 tersebut tidak dapat mengikat oxygen (O2) secara terus menerus tetapi hanya mengikat O2 sebanding dengan jumlah CO2 yang tersedia sedang supply oxygen disekitar tempat kebakaran terus berlangsung.
5. Halon
Pada saat terjadi kebakaran apabila digunakan halon untuk memadamkan api maka seluruh penghuni harus meninggalkan ruangan kecuali bagi yang sudah mengetahui betul cara penggunaannya.
Jika gas halon terkena panas api kebakaran pada suhu sekitar 485 oC maka akan mengalami penguraian, dan zat – zat yang dihasilkan akan mengikat unsur hydrogen dan oxygen. Jika penguraian tersebut terjadi dapat menghasilkan beberapa unsur baru dan zat baru tersebut beracun dan cukup membahayakan terhadap manusia. (Fiq)