Gropyokan Tikus Tingkatkan Kegotongroyongan Petani Di Desa Ranjeng

Gropyokan Tikus Tingkatkan Kegotongroyongan Petani Di Desa Ranjeng

Media Humas Polri || Indramayu

Bacaan Lainnya

Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Losarang bersama UPTD KPP Kecamatan Losarang,melaksanakan kegiatan gropyokan hama tikus di wilayah pertanian desa Ranjeng pada senen (29/07/2024).

Dalam kegiatan yang dipimpin oleh UPTD KPP Losarang,Hendri Dwi Prabowo tersebut turut pula dihadiri oleh camat Losarang,Boy Billy Prima,S.STP. beserta Bhabinsa Koramil 1611Losarang dan para petani Desa Ranjeng.

Kegiatan gropyokan yang merupakan kearifan lokal tersebut bertujuan membasmi hama tikus yang dapat merusak tanaman padi para petani. Selain itu, gropyokan juga dapat menumbuhkan rasa gotong royong antar para petani dan dapat menjalin silaturahmi.

Menurut Camat Losarang, gropyokan hama tikus tersebut memiliki dimensi moral yang baik, karena pelaksanaanya tidak dapat dilakukan secara individu sehingga gaya hidup gotong royong dan tolong menolong tergambar dalam metode pemberantasan hama tikus tersebut.

“Menurut saya, kegiatan gropyokan ini memiliki dimensi moral yang sangat baik, karena gropyokan tidak bisa dilakukan perorangan, sehingga terlihat sekali gaya hidup gotong royong yang dilakukan para petani di Desa Ranjeng” ujarnya

UPTD KPP Kecamatan Losarang, Hendri Dwi Prabowo  menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi populasi tikus yang merusak hasil pertanian.

Kami melaksanakan gropyokan tikus sebagai upaya pengendalian yang aman dan efektif. Metode ini telah digunakan secara turun temurun oleh masyarakat lokal, dan hasilnya terbukti sangat efektif,” ungkap Prabowo kepada MediaHumasPolri.com.

Prabowo , juga menekankan pentingnya menggunakan metode pengendalian tikus yang tidak berbahaya dan tidak melanggar hukum. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak menggunakan aliran listrik atau metode lain yang berpotensi membahayakan keselamatan mereka sendiri.

“Pemakaian aliran listrik dalam pengendalian tikus sangat berbahaya dan melanggar hukum. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat untuk mengadopsi metode tradisional yang aman seperti gropyokan tikus,” tambahnya.

Kegiatan gropyokan tikus ini mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Petani desa Ranjeng merasa terbantu dan lega dengan adanya upaya pengendalian tikus yang dilakukan oleh Forkompimcam Losarang

Mereka berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkala untuk menjaga kestabilan produksi pertanian di daerah mereka. Dalam hal ini Koramil 1611 Losarang juga berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan pertanian.

Dengan mengembangkan metode pengendalian hama yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, diharapkan dapat tercipta kehidupan

yang harmonis antara manusia dan alam di wilayah Desa Ranjang Dengan adanya kegiatan gropyokan tikus yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Ranjeng, diharapkan populasi tikus dapat terkontrol secara efektif tanpa mengorbankan keselamatan dan lingkungan.

Kearifan lokal ini menjadi contoh nyata bagaimana tradisi dan pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke generasi dapat memberikan solusi praktis dalam menghadapi permasalahan di lingkungan sekitar.(Nono)

Pos terkait