GUBERNUR SUMUT HARUS SERIUS MENANGGAPI SURAT LAPORAN WARGA A.KANOPAN TENTANG PROYEK BERDAMPAK BANJIR.
Media Humas Polri.[ Labura.
Rabu ( 17/11/2021 )
Untuk menunjukkan rasa perduli dan ikut merasakan kesengsaraan warga masyarakatnya yang berulang kali gencar terkena bencana banjir bahkan saat berita ini di kirim kondisi warga masyarakat yang hidup di seputaran alur Sei Akanopan masih merasa was was akibat banjir yang terus menerus berulang bertahan menggenangi sekitar ratusan rumah pemukiman penduduk di A.kanopan kecamatan Kualuh hulu Labura.
maka untuk itu sudah sepatutnya
Gubernur Sumatera Utara (GUBSU) Edi Rahmayadi diminta agar sesegera mungkin menanggapi secara serius Laporan aduan warga masyarakatnya yang hidup bermukim di sepanjang alur sei A.kanopan korban bencana banjir.
karena keadaan mereka selalu resah dan kecewa akibat dampak program asal asalan pelaksanaan proyek Normalisasi dan restorasi sei A.kanopan yang beranggaran milyaran rupiah ternyata hasilnya dinilai cacat mutu dan tidak memberi manfaat bahkan menebar mudharat bagi warga.
Karena tak tahan menahan beruntunnya serangan bencana banjir akhirnya mereka puluhan warga telah melaporkan hal ini kepada Gubernur.
serta mengecam dampak penyempitan badan sungai yang dilakukan proyek Kupt Kualuh Barumun melalui surat resmi laporan tertanggal 02/11 2021.
Masyarakat Berharap laporan ini segera ditanggapi Gubernur Sumut.
Diketahui ,proyek Cipta karya dan Tata ruang ini membuat penyempitan Badan sungai A.kanopan sepanjang 6 km belum ditambah proyek yang sama pada tahun 2020 lalu pada titik lanjutan lokasi yang sama berkisar +_ 2 km.
Bayangkan apabila kelancaran arus air kurang lancar menempuh jarak hingga 6 s/d 8 km panjangnya dikarenakan hasil penyempitan daerah aliran sungai yang dilakukan program proyek asal asalan dengan anggaran uang Negara mencapai milyaran rupiah.
Menyedihkan bagi warga pemukiman Perumahan flamboyan, tanah rendah,bakaran batu, hingga lingkungan Suka rendah VI .merekalah yang selalu merasakan dampak bencana banjir yang berulang pada saat ini .
Karena diprediksikan akibat dampak proyek ini sangat bermanfaat atas keluar masuknya air yang menjadi terhambat dan tidak lancar .sebagai mana biasanya mengalir ke muara .
Resikonya ,banyak kumpulan air yang bertahan cukup lama di hulu sungai pada pemukiman rumah penduduk sehingga menuai resiko kebanjiran yang lebih besar bagi penduduk.
Dan banjir yang datang dari air sei A.kanopan tidak seperti biasanya pada tahun tahun berlalu. di nilai dan diprediksikan ini mulai terjadi berkelanjutan di duga akibat adanya pengaruh besar dampak proyek proyek ciptaan program Kupt irigasi Kualuh Barumun yang asal asalan dan tidak tepat sasaran dan tanpa sosialisasi.
Menerangkan pengawas utusan Pu Kualuh Barumun Tarmin pada Rabu (06/10) lalu saat akhir kegiatan di lokasi proyek .memang pekerjaan hasil proyek ini belum memberikan manfaatnya kepada masyarakat, namun bila dilanjutkan pada tahun tahun berikutnya pastilah bermanfaat itupun kalau ada Musrembangnya. Jelas Tarmin tentang belum memberi manfaatnya proyek milyaran ini.
Menyatakan warga hari ini Rabu (17/11) di lokasi banjir sungai Akanopan Pemukiman perumahan Flamboyan kp Tarutung dan Dusun Suka Rendah Akanopan Eko S Rino di dampingi D Munthe menyatakan hal senada , Kami berharap Bapak Gubernur Kami Edi Rahmayadi harus menanggapi aduan laporan yang telah kami layangkan melalui salah satu lembaga swadaya masyarakat tentang keluhan banjir yang terus menerus menimpa kami.dahulu tidak begini kali .
Kami prediksikan ini ada lah dampak besar dari penyempitan badan sungai Akanopan sepanjang +_ 8 km akibat program asalan Dinas Cipta karya Upt Kualuh Barumun yang di kepala Wijaya Hasrimi St yang membuat Benteng proyek Normalisasi yang tidak bermanfaat bagi masyarakat malah menjadi kan mudharat bagi kami warga yang bermukim di seputaran Sungai Akanopan .
dan kami juga sudah pernah langsung memprotes proyek ini kepada Kupt beberapa waktu lalu tapi tidak ditanggapi mereka.
Untuk itu ,sebagai Orang tua rakyat Sumut Tolonglah Pak Gubernur meninjau proyek penyempitan sungai ini kelokasi. dan menindak Kupt Kualuh Barumun pembuat program yang secara tidak langsung telah menyengsarakan masyarakat disini secara terus menerus.
Jika hal ini tidak ditanggapi pak Gubernur Edi Rahmayadi ,maka akan kami lanjutkan laporan ini kepada bapak Presiden Joko Widodo Di Jakarta sebab kami yang merasakan dampak buruk proyek milyaran ini sudah sangat sengsara di buat bencana banjir ini.
Dan harapan warga agar pemerintah segera melakukan pencucian sungai dari kampung Tarutung ke suka rendah VI ,Tegas Eko dan D Munthe serius penuh harap .
(Yans)