Guru SDN 064034 Medan Johor Kunjungi Rumah Muridnya Inisial FS Yang Tidak Mau Datang Sekolah
Medan // Mediahumaspolri.com
Siswa SD Negeri 064034 medan johor berinisial “FS” diberitakan tidak mau datang sekolah lagi karena merasa tertekan terhadap sikap seorang gurunya di sekolahnya. Menyikapi berita viral tersebut, Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 064034 Kecamatan medan johor, Inga Ulung Ginting, bertindak cepat dengan menanyakan langsung kepada murid terkait kebenaran kejadian tersebut di sekolahnya khususnya di kelas 2C yang merupakan Kelas “FS” belajar. Tak hanya itu, Pak inga juga menanyakan kepada beberapa guru yang pernah menjadi wali kelas FS baik di kelas 1 maupun di Kelas 2. Namun ternyata tudingan tersebut tidak benar.
Berdasarkan keteranganya kepada media yang menjumpainya di ruang kerjanya pada Sabtu 26/08/2023, Pak Kepsek mengatakan bahwa apa yang ditudingkan tersebut adalah tidak benar.
“Itu tidak benar, kalau benar ada kejadian tersebut disekolah ini saya yang pertama sekali menindak dan melaporkannya, saya pagi-pagi sudah tiba di sekolah ini dan berdiri di gerbang dan menyalami anak-anak, dan setelah masuk kelas saya keliling melihat kondisi anak-anak dan proses belajar mengajar di ruangan”. Tutur pak inga.
Tak hanya membantah, Pak ulung Ginting juga memberikan penjelasan bahwa sesungguhnya kejadian itu terjadi diantara siswa, yang mungkin mereka sedang ejek mengejek dan menyebut sama siswa inisial “FS” ini muka B2.
“Anak anak yang mengatakan itu bukan gurunya. Saat Gurunya mendengar perkataan itu gurunya menegur dengan memberi contoh kepada anak anak secara keseluruhan bahwa yang mengatakan kalimat itu berarti bodoh, siapa yang mengatakan itu maka mukanya seperti…B*bi..(sahut anak anak).” Tutur pak Kepsek.
Hal senada juga diungkapkan Oleh Ibu Mery yang notabenenya merupakan wali kelas “FS” di Kelas 2C. Kepada media Bu mery menjelaskan bahwa apa yang ditudingkan kepadanya melalui berita yang lagi viral tersebut sama sekali tidak benar, bahkan pihaknya mengaku sama sekali tidak melakukan tudingan – tudingan tersebut kepada siswanya.
“Begini Kronologinya itu, Siswa Si “E” dan Si “A” bilangkan B2 sama si “FS”, lalu ketika saya masuk ke kelas ada siswa boru pandiangan melapor ke saya, katanya Bu, ada yang cakap kotor. Lalu saya tanya apa itu nak, katanya B*bi.., Setelah itu saya bilang sama anak-anak semua bahwa tidak boleh ngomong seperti itu, itu tidak baik, itu bodoh”. Cerita Bu Mery
Disinggung soal tudingan melakukan kekerasan terhadap siswa, Ibu mery mengaku bahwa dirinya tidak pernah melakukan itu
“waktu itu saya panggil mereka berdua, saya panggil lagi kakaknya, lalu saya tanya ngapain kalian berantam, mereka jawab gara gara main jegal dilapangan, lalu saya bilang kalau main jegal ngapain kalian berantam. Jadi saya tidak ada memukul atau menjewer mereka”. Ucap ibu Mery.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sekolah Bapak Inga Ulung Ginting mengungkapkan bahwa sebelumnya, pihaknya pernah memanggil orangtua murid tersebut untuk diberi penjelasan terkait kondisi dan perkembangan belajar anaknya di sekolah, bahkan orangtuanya meminta agar anaknya di pindahkan dari kelas 2C ke 2B dan sudah disetujui, Namun murid tersebut tak kunjung masuk sekolah. Tutur pak Inga Ulung Ginting kepada media yang mewawancarainya.
Karena bertanggung jawab terhadap keberlangsungan belajar anak dan kecerdasan generasi bangsa, Pak Kepala Sekolah Inga Ulung Ginting telah memerintahkan 2 orang guru disekolahnya pada senin 28/08/2023 untuk mengunjungi Muridnya bernama FS yang sudah beberapa hari tidak datang sekolah. Tujuanya adalah untuk memberi semangat dan bujukan kepada FS agar mau sekolah kembali dan tidak ketinggalan banyak mata pelajaran. Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, FS yang merupakan murid kelas 2C pada sekolah tersebut mengiyakan bujukan gurunya dan berencana besok pagi sudah mau datang ke sekolah.
Namun apalah daya ketika semua usaha sudah dilakukan namun belum membuahkan hasil, tindakan selanjutnya adalah hanya berserah dan waktu yang menjawab, serta mengembalikan kepada pihak orangtua murid sebagai pihak yang memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan terhadap pendidikan anaknya. Sebab, hingga selasa 29/08/2023 “FS” tak kunjung datang ke sekolah.
Ketika pihak sekolah menelfon orangtua FS pada selasa 29/08/2023, orangtuanya mengatakan bahwa pihak keluarga lakinya ingin memindahkan anaknya ke sekolah lain tetapi ibunya masih mau menyekolahkan anaknya disini sehingga harus dibicarakan dulu kepada keluarga. Tutur pak kepsek.
Walaupun demikian, Pak Inga Ulung Ginting tetap menaruh harapanya bahwa “FS” tetap sekolah kembali walaupun bukan disekolah yang ia pimpin nantinya, yang penting si “FS” ini tidak putus sekolah. Sebab pihaknya merasa kasihan dan prihatin dengan keadaan FS karena harus membantu ibunya jualan hingga larut malam, sehingga semangatnya untuk belajar berkurang dan mungkin saja ini menjadi faktor Si anak tersebut malas datang sekolah karena kecapean. Harap Pak kepala sekolah. (Investigasi)