Media Humas Polri // Poso
Pabung Touna Kodim 1307/Poso yang sekaligus Danramil 1307-05/Ratolindo, Kapten Inf. Iston Sihotang menghadiri kegiatan Rapat Rembuk Stunting dan Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 Kabupaten Tojo una una yang dilaksanakan diruang Rapat Eksekutif Kantor Bupati Tojo una una Jalan Bumi mas Kelurahan Uemalingku Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo una-una dengan mengusung Tema ” πππ£ππ£ππ ππ©ππ£ π π€π‘πππ€π§ππ¨π πππ£ π¨ππ£ππ§πππ©ππ¨ πͺπ£π©πͺπ π’ππ£πππππ π ππ¨πͺπ¨ πππ§πͺ π¨π©πͺπ£π©ππ£π”. Senin (22/04/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Touna diwakili oleh Asisten 3 Bidang Administrasi Umum (Drs. Moh Syarif Lasawedi, M.A.P.), Kapolres Touna diwakili oleh KBO Binmas, (AKP Muh. Asdi), Kajari Kabupaten Touna diwakili oleh kasi Tipidum (Adityo Ismutomo, S,H.), Plh. Pabung Touna Kodim 1307/Poso sekaligus Danramil 1307-05/Ratolindo (Kapten Inf. Iston Sihotang), Kepala Badan Bapperida Kabupaten Touna (Muh Amin Mustamin, S.T. M.M.), para Kadis Pemda Kab. Touna, Para direktur rumah sakit Kab. Touna, Camat se-kabupaten Touna, Kepala PKM se-kabupaten Touna, dan tamu undangan yang hadir + 40 orang.
Dalam sambutan Bupati Tojo una-una, yang dibacakan oleh Asisten 3 bidang administrasi umum (Drs. Moh Syarief Lasawedi M.A.P) menyampaikan,” bahwa berdasarkan hasil analisis situasi di Kabupaten Tojo Una-Una, prevalensi stunting berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh dinas kesehatan atau π-πππ½ππ sebesar 10,16β sedangkan prevalensi hasil survei kesehatan Indonesia (πππ) tahun 2023 hingga saat ini belum dirilis oleh kementrian kesehatan maka dari itu pembahasan tema,” peningkatan kolaborasi dan sinergitas untuk mencegah kasus baru stunting harus dilakukan”.
Sesuai dengan peraturan presiden nomor 72 tahun 2022 dan peraturan kepala Badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) tentang rencana aksi nasional (ππΌπ-ππΌπππ) percepatan penurunan angka stunting Indonesia maka seluruh kabupaten/kota wajib melaksanakan amanat tersebut guna mencapai cita cita terciptanya generasi emas Indonesia di tahun 2045 kelak.
Pemerintah daerah Kabupaten Touna menyadari pentingnya intervensi untuk menurunkan prevalensi angka stunting sesuai target yang telah ditetapkan naik secara nasional maupun yang termaktub di dalam rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Touna tahun 2021-2024. βPemerintah dan non pemerintah, masyarakat,dan stake holder terkait lainya sangat penting karena banyaknya aspek yang perlu mendapat perhatian/intervensi untuk mencegah stunting,” jelas Drs. Moh Syarief Lasawedi.
Syarief Lasawedi menambahkan, target nasional sampai tahun ini 2024, menurunkan prevalensi stunting sebesar 14β hal ini tentunya menjadi pekerjaan besar yang harus kita dukung ditingkat daerah. program ini harus dijalankan hingga kesadaran terkecil di masyarakat yakni keluarga. βSinergi dan kolaborasi seluruh perangkat daerah juga sangat penting karena penanganan stunting tanggung jawab bersama,bukan hanya tanggung jawab πππΏ,” ujarnya.
Indikator layanan esensial baik maupun supply yang masih jauh dari target antara lain: pasangan usia subur miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima PKH hanya 32,35β dan yang menerima BPNT 46,23β perilaku hidup bersih dan sehat 28,19β pendampingan keluarga berisiko stunting 49,69β indikator lain yang perlu mendapat perhatian khusus adalah bebas buang air sembarangan (SBS) atau π€π₯ππ£ πππππ©ππ€π£ ππ§ππ baru 10β dan merupakan terendah di Sulawesi Tengah.
Sementara itu, mewakili Dandim, Plh. Pabung Kodim 1307/Poso, Kapten Inf. Iston Sihotang mengatakan, dengan adanya kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten ini, Kodim 1307/Poso juga akan terus menaruh perhatian lebih terhadap kasus Stunting, khususnya yang ada di wilayah teritorial Kodim 1307/Poso.
Kapten Inf. Iston Sihotang mengajak dalam penanganan Stunting dibutuhkan adanya kerja sama dari seluruh Stakeholder yang ada, sehingga penanganan Stunting khususnya di wilayah Kabupaten, bisa berjalan dengan lancar dan sesuai apa yang kita harapkan.
βMaka dari itu, saya berharap kepada TNI, Polri, Pemda dan seluruh Stakeholder serta masyarakat mari kita saling bahu membahu dan bergotong royong untuk menuntaskan masalah ini. Dengan adanya kerja sama yang baik dari seluruh masyarakat bersama Stakeholder yang berkompeten, maka masalah Stunting khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Touna, pasti bisa kita atasiβ, tegasnya. ( Eferdi )