Media Humas Polri//Subang
Beberapa hari yang lalu ramai pemberitaan bullying yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri Jayamukti Blanakan Subang dan menjadi perhatian Publik, baik dari Pemerintahan Daerah maupun Pemerintahan Pusat.
Berbagai pihak datang mengunjungi Sekolah Dasar Negeri Jayamukti Blanakan Subang, Baik dari Kadis dan jajarannya serta semua Kepala Sekolah, guru maupun Organisasi PGRI sekabupaten Subang, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi ikut hadir.
Pembinaan dari tingkat Pusat dan Daerah serta dari Polres Subang sampai di tingkat Polsek Blanakan maupun PPA Kecamatan Blanakan datang dalam memberikan edukasi pendidikan.
Kemudian ada lagi video dari KDM dan ditonton banyak masyarakat, tetapi video tersebut mengandung kesejukan hati para guru dan terutama guru sekolah Jayamukti.
Harapan publik untuk pihak kepolisian dalam pemeriksaan perudungan tidak terlepas pada siswa tersebut dan bisa juga mengarah kepada lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar agar permasalahan tersebut terbuka lebar dan juga mencari tahu orang ke tiga yang ikut menyebarkan Hoax.
Sabtu,(7/12/2024) dari jajaran polsek Blanakan datang mengunjungi Sekolah Dasar Negeri Jayamukti untuk memberikan edukasi dan mengingatkan kembali tentang perudungan tersebut, Jangan sampai terjadi dan terulang kembali kejadian bullying di Sekolah Dasar Negeri Jayamukti.
Siswa siswi Sekolah Dasar Negeri Jayamukti merasa gembira dan senang, mendengarkan dan melihat gaya dan cara penyampaian Kanit Syafruddin dan Haerudin, mereka tertawa lepas, terlihat diwajah mereka dengan rasa senang serta ceria.
Pewarta Media Humas Polri saat berkunjung ke Sekolah Dasar Negeri Jayamukti menemui kepala sekolah berserta guru, sambil mencari tahu keadaan di lingkungan sekolah.
Sambil berbincang bincang dengan para guru sekolah, mereka meminta dan berharap kasus ini cepat selesai, dan janganlah menyebarkan hal yang tidak benar atau hoax, kami sebagai guru beserta kepala sekolah sangat sedih dan sudah perhatian terhadap kasus ini, apalagi, kepala sekolah mendengar kabar penyampai dari seorang guru, terkait siswanya sakit dan dirawat di Rumah Sakit Cihereng, kepala sekolah langsung menuju ke rumah sakit, kepala sekolah menengok dalam sehari sampai dua kali mengujungi rumah sakit sekalian mengajak beberapa orang guru, dan pulangnya sampai rumah jam dua pagi.
Pada saat mendengar kabar siswa sudah almarhum, semua guru dan kepala sekolah langsung menuju rumah sakit dengan rasa sedih serta keperdulian yang tinggi terhadap siswanya.
Beredar juga, katanya, ketiga terduga pelaku masih berkeliaran bebas dan bersekolah, padahal mereka dalam penanganan pihak PPA Polres Subang sampai saat ini, dan ulangan pun diminta dari PPA Polres Subang, agar ketiga siswa tersebut harus ikut ulangan dan ketiganya kami pisahkan dari kelas sehingga tidak terganggu dari teman temannya, dan merekapun ulangan di ruang guru.
Lanjut…begitupun “ulangan di PPA Polres Subang, kami antarkan soal pelajaran serta pengawasan dari kami sebagai guru, itupun bentuk dari perhatian kami, demi tanggung jawab dalam mendidik siswa kami di Sekolah Dasar Negeri Jayamukti, jika ucapan dan kata kata kami salah mohon di maafkan karena kami manusia yang tidak dapat berkendak, hanya allah SWT yang tahu segalanya dan kami pasrahkan kepada NYA, amiiin.” Ucap semua guru… (H2R)