Media Humas Polri // Lampung Timur
Warga way jepara Mengeluh di karenakan kelangkaan dan menghilangnya Gas Elpiji di pasaran,dan kenaikan harga di pengecer yang tidak umum terjadi,khusus di kecamatan way jepara dari 16 Desa,minggu (7/4/2024).
Kelangkaan gas elpiji terjadi sudah 1 minggu ini menjelang lebaran,dampak dari kelangkaan ini di rasakan masyarakat way jepara karena ini salah satu kebutuhan bahan pokok,bahan untuk aktifitas masak memasak terutama bagi ibu-ibu rumah tangga.
Dari pantauan awak Media Humas polri di lapangan,kelangkaan ini sangat berdampak bagi perekonomian terutama bagi masyarakat dan pedangan yang notabenya bergantung bahan bakar yakni Gas elpiji 3 kg.
“Salah satu agen yang ada di way jepara saat di temui membenarkan prihal kelangkaan gas elpiji 3 kg,pasokan kami di batasi mas,dan belum jelas informasi dari kantor ,biasa kami menerima pasokan gas 400 tabung tapi hanya di pasok 200, terpaksa kami kurangi para pelanggan khususnya pengecer warung,yang tadinya biasa dapat 15 tabung hanya dapat separuhnya.
“Terungkap kelangkaan gas elpiji 3 kg akibat pengurangan kuota,nampak di lokasi ibu rumah tangga pada antri dengan menteng tabung gas,dengan membawa ktp sebagai syarat untuk mendapatkan gas,ibu -ibu ini pada kebingungan tidak tau harus bagaimana lagi,karena lebaran sudah di dekat.
“Sama halnya Ibu susi mengaku selama ini membeli LPG di warung-warung sudah langka dan bahkan tidak ada sama sekali,adapun kalau ada harganya sudah tidak wajar,ada yang jual 25 sampai 30 ribu,” pungkasnya.
Kami berharap pemerintah pusat atau daerah segera mengambil tindakan,dan bisa menormalkan kembali pasokan gas,kami sudah kebingungan mau cari gas kemana lagi ,sementara ini kebutuhan pokok,dengan penuh harap ibu-ibu bisa kebagian gas.( ATS )