Hilangnya Dua Motor di SMA Negeri 1 Lamongan Berlanjut Kepala Sekolah Blokir Nomor Keluarga Korban

Hilangnya Dua Motor di SMA Negeri 1 Lamongan Berlanjut, Kepala Sekolah Blokir Nomor Keluarga Korban

 

Bacaan Lainnya

Lamongan || Media Humas Polri

 

Terkait hilangnya dua unit sepeda motor alumni SMA Negeri 1 Lamongan yang raib bak ditelan bumi, tepatnya di parkiran sekolah, Sofyan selaku Kepala Sekolah seolah-olah lari dari tanggungjawab layaknya seorang “pecundang”.

Betapa tidak, setelah berita kehilangan dua unit sepeda motor milik alumni di parkiran sekolah SMA Negeri 1 Lamongan tersebut viral dalam pemberitaan awak media serta keluarga korban klarifikasi ke pihak sekolah, justru Sofyan selaku Kepala Sekolah malah memblokir nomor awak media dan nomor kakak korban.

Saya selaku, salah satu kakak korban sangat menyayangkan sikap yang dimiliki oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lamongan tersebut. Yang dinilai terkesan pengecut.

“Sangat disayangkan sikap Pak Sofyan ini, padahal jabatan dia sebagai Kepala Sekolah, tapi kok lari dari tanggungjawab seperti itu,” ujarnya.

Masalahnya menurut Asrory, saya minta bukan soal kerugian nominal dari kehilangannya dua motor itu, namun setidaknya ada tanggungjawab untuk mencari solusi bersama, terkait masalah Ini dan duduk bersama baik dengan korban maupun pihak-pihak terkait.

“Jangan lepas tanggungjawab seperti itu, bahkan saya klarifikasi di kantornya soal masalah hilangnya motor adik saya dan juga korban lain justru ia menegaskan bukan tanggungjawabnya. Dan mirisnya setelah itu nomor saya justru diblokir,” papar Asrory.

Asrory mengungkapkan, untuk pihak sekolah SMA Negeri 1 Lamongan khususnya Kepala Sekolah, Sofyan, mari kita cari solusi bersama, dan jangan langsung lepas tangan, karena apapun alasannya kejadian tersebut di sekolah, bukan di luar sekolah, dan hal ini membuktikan betapa buruknya SOP keamanan sekolah. Jadi sangat tidak etis jika pihak sekolah cuci tangan begitu saja.

Bahkan kegiatan Expo Kampus tersebut menurut panitia kegiatan atau alumni juga sudah izin dan sudah mengajukan proposal izin kegiatan ke pihak SMA Negeri 1 Lamongan dan pihak sekolah juga menyetujui.

“Selain itu pihak sekolah juga diuntungkan dengan kegiatan tersebut, dan ikut mempromosikan dua kegiatan bimbel. Dan yang memberikan saran untuk mengundang Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, sehingga acara tersebut yang seharusnya sesuai jadwal kegiatan selesai pukul 15.00 WIB, jadi molor sampai pukul 16.00 WIB,” ungkap Asrory.

Sementara orang tua alumni atau korban pemilik motor beat,”merasa sangat kecewa atas sikap pihak sekolah yang tidak ada tanggungjawab sedikitpun dan seolah cuci tangan,” pungkasnya.

Perlu diketahui seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, terkait persoalan itu, Sofyan selaku Kepala Sekolah dan beberapa guru lainnya ketika dikonfirmasi awak media ini mengatakan, jika terkait hilangnya dua motor di parkiran sekolah SMA Negeri 1 Lamongan tersebut bukan tanggungjawab sekolah, alasannya kegiatan expo kampus digelar alumni bukan pihak sekolah.

Bahkan mirisnya atas kejadian itu, Kepala Sekolah Sofyan juga menyalahkan pihak panitia kegiatan atau alumni, lantaran kegiatan tersebut tidak izin pada pihak sekolah.

Sementara Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Komang Yogi pada awak media ini menegaskan jika terkait laporan curanmor dua sepeda motor di parkiran sekolah SMA Negeri 1 Lamongan tersebut sudah ditindaklanjuti.

“Sudah kita dalami, dan anggota Satreskrim sudah melakukan penyelidikan, dan semoga cepat terungkap,” pungkasnya

 

(as/rik)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait