Media Humas Polri || Sumbawa Barat
Kabupaten Sumbawa Barat merayakan pencapaian luar biasa Hj. Hanipah Musyafirin, S.Pt, istri dari Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM, yang baru-baru ini diakui sebagai Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial yang menjadi salah satu Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
Pencapaian ini ditandai dengan Surat Keputusan (SK) penetapan Hj. Hanipah sebagai Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial yang diberikan oleh Dinas Sosial (Disos) Kabupaten Sumbawa Barat pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Kepala Dinas Sosial, dr. H. Syaifuddin, melalui Sekretaris Dinas, Burhan Daeng Mangago, S.Pi., M.Si, menyatakan bahwa pengakuan ini diberikan kepada Hj. Hanipah karena perannya yang luar biasa dalam menumbuhkan kesetiakawanan sosial di Sumbawa Barat.
“Salah satu prestasinya adalah Gerakan Tuntas Baca Al Quran (TBA) yang dimulai pada tahun 2016 dan masih berlanjut hingga sekarang, telah membantu menuntaskan keterbatasan literasi Al-Quran sebanyak 9.000 orang, termasuk ibu-ibu dan bapak-bapak yang buta huruf Al-Quran dengan metode tsaqifa,” kata Daeng Bur saat di wawancarai media. Jum’at (06/10/2023).
Gerakan TBA telah mengalami transformasi menjadi gerakan sosial berbasis masyarakat yang dikenal sebagai Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM).
Dalam gerakan ini, Hj. Hanipah berhasil mengumpulkan dana dan barang dari masyarakat, yang kemudian disalurkan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di lingkungannya.
“WKSBM telah terbentuk di setiap desa dan kelurahan di seluruh kabupaten Sumbawa Barat, mencapai angka 65 WKSBM yang ada saat ini. Beberapa di antaranya bahkan telah membentuk kelompok usaha bersama dan komunitas usaha kreatif, yang membantu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga,” beber Daeng Bur.
Pada tanggal 8 Agustus 2023 lalu, secara simbolis, TBA/WKSBM/KUBE/Komunitas Usaha Produktif menerima dana hibah sebesar 650 juta rupiah untuk 65 TBA Desa/Kelurahan. Dana ini bertujuan untuk memerangi praktik riba di masyarakat. Hj. Hanipah memulai perubahan dari perubahan mindset melalui Al-Quran, lalu membangun kepedulian dan kesetiakawanan sosial melalui “tas tomas.”
“Selanjutnya, masyarakat didorong untuk mandiri dengan menciptakan berbagai jenis usaha kreatif dan bersatu dalam memerangi praktik riba yang merugikan,” ungkapnya.
Ibu Hj. Hanipah telah berhasil melakukan rehabilitasi sosial dengan mengubah pola pikir, memberikan perlindungan sosial dan jaminan, serta pemberdayaan sosial dengan memotivasi masyarakat untuk bergerak dan menciptakan usaha-usaha produktif.
“Kesemuanya ini merupakan langkah konkret menuju kesejahteraan sosial yang lebih baik di Kabupaten Sumbawa Barat. Itulah mengapa Hj. Hanipah kami nobatkan sebagai Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial,” pungkas Daeng Bur. (R.Tk)